Minggu, 02 Maret 2014

Keterampilan Kepemimpinan yang Tak Tertandingi

Saat menyimak orang-orang ini berbagi cerita tentang perjalanan mereka memulai usaha dengan tangan kosong dan akhirnya menjadi kaya di luar impian terliar mereka, saya sadar bahwa apa yang diajarkan oleh bisnis ini kepada orang-orang itu persis seperti apa yang ayah kaya saya katakan kepada saya: Bisnis ini bukan sekadar mengajari mereka prinsip-prinsip berbisnis; bisnis ini membentuk mereka menjadi pemimpin.

Meski sepertinya bicara tentang uang, sebenarnya orang-orang ini sedang menginspirasi orang lain untuk keluar dari cangkang, mengatasi ketakutan, dan mengejar impian mereka. Untuk melakukan hal itu para pembicara membutuhkan keterampilan kepemimpinan. 

Kepemimpinan dibutuhkan karena meski banyak orang mengulang kata-kata dan frasa yang sama tentang impian, lebih banyak waktu bersama keluarga, dan kemerdekaan, hanya sedikit yang mampu cukup menggugah rasa percaya dan inspirasi sehingga orang lain mengikuti kata-kata serta frasa itu. 

Masalahnya bukan mengingat dan mengulang kata yang tepat; yang dibutuhkan adalah mengembangkan kemampuan untuk berbicara langsung ke jiwa orang lain. Itulah kualitas yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Itulah kepemimpinan sejati.  

Memiliki kemampuan memimpin adalah seperangkat keterampilan yang sangat bernilai, kuat, dan langka sehingga sebenarnya kemampuan seperti itu dengan sendirinya adalah aset, serta layak dibahas.

Kepemimpinan adalah kekuatan yang menyatukan semua. Kepemimpinan adalah hal yang membangun bisnis hebat

Kepemimpinan: kekuatan untuk mewujudkan sesuatu lewat kekuatan dahsyat visi yang Anda bagi. Pemimpin sejati dapat memindahkan gunung. 

Di tengah panasnya pertempuran, saya mendapati bahwa pemimpin yang hebat dan gagah berani sering kali pendiam, tapi begitu berbicara langsung menyasar ke batin dan jiwa kami.

Uang tidak datang ke bisnis dengan produk atau layanan terbaik. Uang datang ke bisnis dengan pemimpin terbaik

Semua pemimpin besar adalah pendongeng hebat yang mampu mengomunikasikan visi sedemikian rupa sehingga orang lain juga melihatnya. Lihatlah Yesus Kristus, Buddha, Bunda Teresa, dan Gandhi. Mereka semua pemimpin besar, yang artinya juga pendongeng hebat. 

Uang tidak datang ke bisnis dengan produk atau layanan terbaik. Uang datang ke bisnis dengan pemimpin terbaik. Bisnis yang lupa cara menyampaikan kisahnya sendiri akan segera keluar dari bisnis, meski masih punya berton-ton stok. Ketika saya menemukan bisnis yang berjuang secara keuangannya terkatung-katung, sering kali itu karena si pemimpin bisnis tidak bisa mengomunikasikan visi perusahaan--dia tidak bisa mendongeng. Mereka mungkin cerdas, tapi bukan komunikator yang baik.

Keterampilan kepemimpinan yang perlu Anda kembangkan untuk kuadran B sangat berbeda dari keterampilan manajemen yang umumnya paling dibutuhkan di kuadran E dan S.

Saya bertemu banyak orang di kuadran S, spesialis atau pemilik usaha kecil, yang ingin melebarkan bisnis tapi tidak bisa melakukannya karena suatu sebab: Mereka tidak punya keterampilan kepemimpinan. Tak seorang pun ingin mengikuti mereka. Karyawan tidak mempercayai mereka, juga tidak terinspirasi oleh mereka. 

Saya sering bertemu manajer madya yang gagal mendaki tangga perusahaan karena tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain. 

Dunia ini penuh manusia kesepian yang sepertinya tidak bisa menemukan laki- laki atau perempuan idaman, semata karena tidak bisa mengomunikasikan sisi positif mereka.

Komunikasi mempengaruhi setiap aspek kehidupanan merupakan keterampilan No. 1 yang diajarkan pemasaran jaringan. 

Para pemimpin pemasaran jaringan sering menggambarkan diri mereka sebagai "pendongeng bergaji tinggi". Bahkan, mereka adalah pendongeng bergaji paling tinggi, dan ada penjelasan sederhana untuk hal itu: Mereka adalah pendongeng terhebat. 

Saat menghadiri pelatihan bisnis pemasaran jaringan, saya bertemu para pemilik bisnis paling sukses sedunia yang memulai bisnis dari nol. Mereka guru yang hebat karena mengajar dari pengalaman dan bukan dari teori. Selama mengikuti berbagai seminar bisnis, saya sering tanpa sadar mengiyakan apa yang mereka sampaikan dengan lugas tentang apa yang diperlukan untuk bertahan di dunia bisnis nyata.

Setelah seminar, saya sering berbicara dengan mereka. Saya terkesan dengan banyaknya uang yang mereka hasilkan, bukan hanya dari bisnis, tapi juga dari investasi mereka. Beberapa di antara mereka berpenghasilan lebih tinggi daripada CEO perusahaan top Amerika. 

Akan tetapi, ada sesuatu dalam diri mereka yang membuat saya jauh lebih terkesan. Meski kaya dan pastinya tidak harus memimpin acara-acara itu, mereka sangat bergairah mengajar serta membantu orang lain. 

Saya mulai sadar bahwa landasan bisnis pemasaran jaringan adalah para pemimpin mengangkat orang, sementara landasan perusahaan swasta atau badan usaha milik negara konvensional adalah mempromosikan segelintir orang dan menjaga sekumpulan besar karyawan tetap puas dengan gaji bulanan. 

Instruktur di dunia pemasaran jaringan tldak akan berkata, "Jika tidak bisa bekerja dengan baik, Anda saya pecat." Sebaliknya, mereka berkata, "Saya akan membantu Anda melakukannya dengan lebih baik dan lebih baik lagi. Selama Anda mau belajar, saya siap menjadi pembimbing Anda. Kita ini Satu tim." 

Tipe Pemimpin yang Sangat lstimewa

Pemasaran jaringan cenderung menghasilkan tipe kepemimpinan yang mempengaruhi orang lain dengan menjadi guru yang hebat, yakni mengajari orang lain cara mewujudkan impian hidup mereka dengan mengejar impian mereka.

Peluang untuk mengembangkan kemampuan sebagai pemimpin adalah nilai intrinsik yang hanya ditemukan pada pemasaran jaringan. Tentu saja Anda bisa belajar menjadi pemimpin di bidang lain. Dari angkatan bersenjata sampai pemerintahan, sampai dunia perusahaan, setiap lapis kehidupan menghasilkan pemimpin, tapi tidak banyak. 

Pemimpin sejati sangatlah langka--kecuali dalam pemasaran jaringan.

Pemasaran jaringan itu istimewa karena mengawinkan struktur kompensasi yang luas dengan sekumpulan orang yang 100% adalah relawan. 

Anda tidak akan menemui seorang pun distributor pemasaran jaringan yang menekan jam absen atau harus muncul di kantor.

Sebagai perwakilan independen, tak seorang pun direkrut atau dipecat--semua bekerja dengan sukarela. Tak seorang pun memberitahu Anda apa yang harus dilakukan; tak seorang pun bisa memberi Anda perintah. 

Jadi, bagaimana sistem ini bekerja? Mekanisme apa yang menggerakkan mesin itu? Jawabannya satu kata: kepemimpinan. 

Kepemimpinan yang Anda kembangkan dalam bisnis pemasaran jaringan akan muncul di setiap aspek kehidupan Anda.

Empat Elemen Kepemimpinan: Fisik, Emosional, Mental, dan Spiritual

Sekolah tradisional melatih Anda sebagai karyawan. Sekolah seperti itu hanya berfokus pada satu hal: kemampuan mental Anda. Jika berhasil menyelesaikan persamaan dan mengerjakan tes dengan baik, Anda dianggap cukup cerdas untuk menjalankan perusahaan. Konyol sekali. 

Penyebab kesuksesan saya sebagai wirausaha adalah pelatihan yang saya terima di Marinir. Sekolah militer menyiapkan Anda menjadi pemimpin hebat dengan tidak hanya berfokus pada kemampuan mental, tapi juga kemampuan emosi, fisik, dan spiritual Anda. Mereka mengajari Anda cara bertahan di bawah tekanan ekstrem. 

Saya cakap menerbangkan helikopter di Vietnam, tapi tidak mungkin saya memperoleh kemampuan itu tanpa mengembangkan spiritualitas saya. Kalau spiritualitas saya tidak kuat, rasa takut (emosi) pasti mendominasi, dan kemungkinan besar saya kikuk (fisik) mengendalikan heli tempur. Membuat keempat elemen itu--mental, emosi, fisik, dan spiritual--bekerja selaras membantu saya menyelesaikan misi tersebut.

Spiritualitas yang berkembang juga mempersenjatai saya dengan pengetahuan dan pemahaman atas apa yang diperlukan untuk menjadi pemimpin bisnis yang baik, karena keempat hal itulah yang diperlukan untuk sukses dalam bisnis. Mental, spiritual, fisik, emosi. 

Jika tidak bisa mengendalikan keempat aspek dalam diri Anda itu, Anda akan gagal. Jika tidak bisa membantu tim Anda mengembangkan keempat elemen itu, dan dengan begitu membantu mereka menjadi pemimpin yang efektif, Anda akan gagal. Sesederhana itu. 

Berada di garis depan berarti tidak peduli Anda disukai atau tidak. Tentu saja kita semua ingin disukai--tapi untuk menjadi pemimpin yang hebat Anda harus menetapkan batasan, memonitor perilaku tim, serta melakukan koreksi kapan pun diperlukan. Kadang Anda memarahi orang. Ya, itu akan terjadi--tak terhindarkan. Akan tetapi, inilah yang juga akan terjadi: Anda menciptakan tim terbaik yang mungkin, tim yang memahami harapan Anda, dan apa yang bisa serta tidak bisa Anda toleransi

Dari buku Robert T. Kiyosaki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar