Rabu, 22 Oktober 2014

FFG Bebaskan Anggota dari Narkoba


POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Ada banyak kegiatan yang dilakukan FFG. Salah satunya ada pertemuan rutin bagi anggota Komunitas FFG, di mana dalam pertemuan itu salah satunya bernyanyi, bersorak riang, berjoget bersama dengan musik meriah serta berbagi pengalaman hidup. Tujuannya, untuk membangkitkan semangat anggota yang sudah lelah selepas bekerja seharian.
Di sejumlah kota di Indonesia hingga luar negeri, demikian Helen, FFG juga membuat acara rutin yang disebut, Welty Cell. Dalam kegiatan ini, anggotanya dapat berbagai pengalaman hidup, saling memotivasi satu sama lain, guna peningkatan kualitas diri.
"Setiap manusia memiliki potensi di dalam dirinya namun terkadang ada yang tidak menyadari akan potensi itu sehingga seseorang menjalani kehidupannya dengan biasa- biasa saja dari waktu ke waktu tanpa ada perubahan positif yang mencolok atau cepat. Dan di FFG, potensi setiap orang itu akan dapat digali dan dikembangkan  oleh orang tersebut," kata Helen.
Ia mengatakan, pada umumnya anggota Komunitas FFG adalah para mantan (atau yang masih menggunakan) pemakai narkoba, free seks, para kriminalis dan juga orang-orang yang bermasalah atau memiliki  masalah’ atau sikap dan perangai buruk dalam kehidupannya.
Namun setelah masuk ke dalam Komunitas FFG apalagi mengikuti sekolah 'tiga hari' yang bernama Life Changing Bootcamp, maka hal-hal negatif yang pernah ada dalam kehidupan orang itu akan bisa hilang dengan sendirinya.  "Biayanya  Rp 3,5 juta per orang," ujarHelen.
Sejak kegiatan Life Chagning Bootcamp ini digelar empat tahun terakhir, Komunitas FFG berhasil membebaskan ribuan orang dari ketergantungan dengan narkoba, alkohol dan rokok. 
Bahkan dalam kegiatan ini anggotanya juga dibekali berbagai pelatihan guna mampu melakukan pengembangan dan potensi diri, melahirkan jiwa kepemimpinan, motivasi, dan peoples skill.
"Tak perlu ragu saat berkumpul dengan ratusan anggota Komunitas FFG pada kegiatan Life Changing Bootcamp, karena bahasa pengantar yang digunakan selama sekolah adalah bahasa Indonesia dengan sembilan transletter yang siap membantu anggota komunitas dari luar Indonesia," kata Helen.
Dan kegiatan Life Changing Bootcamp rutin digelar tiga bulan sekali minggu. Tertarik mengikuti 'sekolah kehidupan' Komunitas FFG? Ayo buruan daftar menjadi anggota Komunitas FFG.

Sumber: http://kupang.tribunnews.com/2014/04/14/ffg-bebaskan-anggota-dari-narkoba

Helen Anthonius: Kecanduan Hilang


POS-KUPANG.COM --- Setiap orang pasti memiliki masa lalu yang baik dan buruk. Dan ada orang yang sudah bisa melupakan masa lalunya yang buruk, namun ada orang yang masih terus  'akrab’, bahkan trauma  dengan masa lalunya.
Trauma itu terus menjadi  batu besar yang menghalangi mereka untuk menjalani kehidupan selanjutnya dengan lebih baik. Ada juga orang yang memiliki perangai dan kebiasaan buruk yang sulit dilepaskan dalam kehidupannya dan hal ini juga menjadi penghalang baginya untuk meningkatkan kualitas diri dan kehidupannya di masa mendatang.
"Saya pernah menjadi pecandu komik. Saat remaja, dewasa hingga menikah pun saya bisa menghabiskan waktu 5-6 jam sehari untuk membaca komik. Dan lama kelamaan, saya baru menyadari bahwa kebiasaan itu akhirnya menjadi masalah dalam kehidupan saya dan keluarga," kata Helen.
Saya sulit mengurangi kebiasaan itu hingga saya menjadi anggota Komunitas FFG dan akhirnya sekarang saya mampu menghilangkan kebiasaan buruk itu. Juga sifat buruk saya yang dulu seperti tidak mau mengalah, egois dan diktator,"kata Helen
Ia mengaku kiini sifat itu sudah bisa dikurangi dan hampir tidak pernah muncul lagi. Helen sangat bersyukur bisa menjadi salah satu dari anggota Komunitas FFG. "Saya sangat berharap teman-teman lainnya bisa ikut menjadi anggota Komunitas FFG,” ajak Helen.

Sumber: http://kupang.tribunnews.com/2014/04/14/helen-anthonius-kecanduan-hilang

Donna Rissi: Mengatasi Trauma Masa Lalu


POS-KUPANG.COM --- Mantan Putri NTT tahun 2009, Donna Rissi mengatakan, Komunitas FFG menjadikan hidupnya bisa lebih berarti saat ini.
Gadis kelahiran 11 November 1990, ini mengaku memiliki sejumlah sifat yang buruk dan trauma pribadi masa lalu yang mempengaruhinya untuk bisa  melangkah ke depan’.
"Saya punya trauma masa lalu yang sangat  menyiksa’ kehidupan yang saya jalani. Akibatnya, saya menjadi seorang pribadi yang egois, pendendam," ujar Donna.
Ia mengatakan, sifatnya itu menjadi akar dari lahirnya sifat-sifat buruk yang lain. Namun setelah menjadi anggota Komunitas FFG dan mengikuti sekolah tiga hari pada Februari 2014 lalu di Jakarta, Donna bisa melupakan trauma masa lalunya.
"Kini saya menjadi manusia baru yang bisa menatap kedepan dan menjalani kehidupan ini dengan semangat dan harapan baru yang lebih baik. Bootcamp membuat saya menjadi lebih percaya diri untuk meraih masa depan yang lebih baik. Tuhan melakukan perkara yang luar biasa dalam kehidupan saya,” ujarnya.

Sumber: http://kupang.tribunnews.com/2014/04/14/donna-rissi-mengatasi-trauma-masa-lalu

Komunitas FFG Ubah Minus Jadi Plus


POS-KUPANG.COM, KUPANG --- Meski baru sekitar 10 tahun terbentuk, Komunitas Freedom Faithnet Global (FFG) sudah memiliki jutaan anggota yang berasal dari 60 negara di dunia. Dan banyak anak asal NTT  pun sudah menjadi anggota komunitas FFG ini. Sebut saja Helen Anthonius dan Donna Rissi, warga Kota Kupang.
Dalam perbincangan dengan Pos Kupang, Helen dan Donna menceritakan keunikan dan keistimewaan Komunitas FFG bagi kehidupan mereka saat ini.
Helen menjelaskan, Komunitas FFG didirikan oleh Onggy Hianata dari Indonesia dan W.S. Yong, dan Mystere Teh dari Malaysia, sekitar 10 tahun lalu dengan nama Faithnet. Dan sejak pertengahan 2009, ia merangkul Freedom International untuk bergabung. Mulai saat itu, nama komunitas itupun menjadi Freedom Faithnet Global (FFG).
Komunitas FFG menjadi semacam sekolah informal bagi para anggota. Dan jika di sekolah formal lebih ditekankan pada kemampuan intelegensi, maka di FFG lebih menekan pada aspek kecerdasan emosional. Karena tanpa kecerdasan emosional yang tinggi maka orang dengan IQ tinggi sekalipun akan pasti gagal dalam kehidupannya di masyarakat.
Komunitas FFG  tersebar di lebih dari 35 negara. Anggotanya terdiri dari mereka yang memiliki visi dan misi untuk kehidupan, memberikan ruang untuk tumbuh secara mental dan spiritual untuk masa depan yang lebih baik bagi pribadi, keluarga, golongan dan negaranya. Komunitas ini tidakmengenal perbedaan agama, ras, dan politik. Hingga kini, di Indonesia anggota FFG sekitar 80.000.
Perkembangan komunitas ini luar biasa. Anggotanya tersebar di puluhan negara di lima benua. Dari Asia, sebut saja, Singapura, Malaysia, Filipina, Vietnam, Hongkong, Arab Saudi, dan Iran. Dari benua Afrika, ada Kamerun, Afrika Selatan, Pantai Gading, Ghana dan  Kongo.
Anggota yang berasal dari Eropa juga tak sedikit. Mereka berasal dari Jerman, Inggris, Belanda, dan Austria. Lalu, ada juga anggota dari Australia dan Brasil di benua Amerika.
Dan banyak sekali manfaat positif yang diperoleh anggota ketika masuk menjadi anggota Komunitas FFG ini.
Pasalnya, Komunitas FFG bukan sekedar komunitas biasa namun FFG menjadi  sekolah kehidupan’ yang bisa diikuti setiap orang - tak pandang usia - dalam waktu singkat untuk bisa mengubah kehidupnya dari yang dulunya buruk alias negatif menjadi terlahir kembali alias positif.
Karena itu, kata Helen, seseorang yang benar-benar ingin merubah kehidupannya menjadi lebih baik, ingin merubah sifat buruknya menjadi sifat baik, ingin 'berdamai' dan memafkan masa lalunya, mau meningkatkan kualitas hidup, atau menjadi memimpin dan wirausaha maka Komunitas FFG menjadi pilihan.
"Artinya, FFG bisa merubah hal-hal negatif (minus) yang ada dalam diri setiap orang menjadi hal-hal positif (plus) sehingga kehidupan kita bisa menjadi lebih positif dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan orang banyak. Setelah bergabung dengan Komunitas FFG ini, maka perilaku buruk seseorang bisa dirubah menjadi baik," jelas Helen.
Ia mengatakan, bagi yang ingin tahu banyak tentang Komunitas FFG, bisa membuka youtobe: bootcamp value yourlife by ffg.
Jangan ragu menjadi anggota Komunitas FFG.

Sumber: http://kupang.tribunnews.com/2014/04/14/komunitas-ffg-ubah-minus-jadi-plus

Onggy Hianata : Ayo ke Bootcamp

Co Founder FFG, Onggy Hianata

POS-KUPPANG.COM --- CO  Founder FFG, Onggi Hianata di laman net mengatakan, manusia merupakan aset paling berharga, baik bagi perusahaan, lingkungan, maupun negara.
Karena itu, jika setiap manusia bisa meningkatkan kualitas hidupnya, maka lingkungan di sekitarnya turut memiliki kualitas yang tinggi. Pekerjaan untuk membangun manusia berkualitas bukanlah hal mudah.
Menurut Onggi pada laman net, Life Changing Bootcamp, merupakan salah satu kegiatan inti dari Komunitas FFG yang diselenggarakan dua bulan sekali di Kawasan Puncak Bogor. Kegiatan yang sudah mulai sekitar 8 tahun ini menjadi semacam inisiasi bagi mereka yang mau masuk menjadi anggota komunitas.
Tema umum dalam acara bootcamp yakni Value Your Life. Setiap orang pada dasarnya mencintai kedamaian dan peduli kepada orang lain. Cuma, karena berbagai kepentingan baik bisnis maupun politik, sikap dasar tersebut seringkali hilang. Dengan Life Changing Bootcamp, setiap orang diajak untuk berubah dan kembali peduli terhadap sesama.
Dengan metode simulasi selama tiga hari, peserta digiring untuk membongkar berbagai kepentingan yang selama ini menjadi beban hidupnya. Mengubah cara pandang terhadap hidup menjadi individu yang tangguh. Namu memang  tidak semua orang yang mengikuti Bootcamp merasakan manfaat yang sama.
"Ada yang mengalami perubahan positif namun ada yang belum karena semua tergantung dari setiap peserta. Mengapa? Sebab perubahan dan nilai positif bisa diperoleh jika datang dengan pikiran terbuka. Karena kegiatan ini bukan tempat mesin cuci otak," kata Onggy.

Sumber: http://kupang.tribunnews.com/2014/04/14/onggy-hianata-ayo-ke-bootcamp

Minggu, 02 Maret 2014

Tugas Anda sebagai Pemasar Jaringan -- Penggandaan

Rahasianya adalah penggandaan, adalah: Kekuatan bisnis Anda ada pada fleksibilitas atau skalabilitasnya. Bisnis yang fleksibel adalah bisnis yang bisa beroperasi pada skala apa saja.

Wirausaha sering menganggapnya sebagai masalah sukses atau gagal sama sekali. Dunia penuh dengan calon wirausaha yang menciptakan bisnis yang luar biasa, sepanjang bisnis itu beroperasi pada skala yang begitu kecil sehingga mereka bisa mengontrol setiap aspeknya. Akan tetapi, ada segelintir wirausaha yang tahu cara mendesain model bisnis kecil mereka sehingga dapat digandakan dan diperbanyak berkali-kali tanpa partisipasi Iangsung mereka

Inilah rahasia kecerdasan Ray Kroc dalam menciptakan fenomena McDonald's. Ray tidak mencari pasukan elite pengusaha restoran berbakat dengan keahlian super untuk menjalankan berbagai operasinya. Sebaliknya, dia mendesain keahlian langsung ke dalam operasinya

Itulah tepatnya yang dilakukan oleh perusahaan pemasaran jaringan yang pintar. Alih-alih hanya merekrut pembicara, presenter, dan wiraniaga paling berbakat, mereka mendesain presentasi ke dalam sistem itu sendiri, dalam bentuk alat informasi--dan, seperti kata John, semua itu tidak terjadi dalam waktu semalam

Menarik bahwa buku ini berjudul The Business of the 21st Century, karena meski sudah ada selama beberapa dasawarsa, sejatinya model bisnis ini baru sampai ke potensi riilnya.

Saat ini, ketika memulai bisnis pemasaran jaringan sendiri, Anda tidak perlu menjadi orator yang andal. Bahkan, berusaha menjadi seperti itu malah bisa kontraproduktif, karena, sekali lagi, kemampuan seperti itu adalah keterampilan yang sangat khusus, dan oleh karenanya tidak bisa digandakan.

Sebagai pemasar jaringan, uraian tugas Anda adalah, sederhananya, menjalin hubungan dengan orang lain, mengundang mereka untuk mengalami apa yang Anda rasakan dan menyimak informasi yang Anda terima, kemudian menindaklanjutinya bersama mereka. Selanjutnya, begitu mereka memutuskan bergabung dengan Anda dalam bisnis itu, Anda berbagi antusiasme dan pengalaman Anda dengan mereka, serta membantu mereka belajar melakukan apa yang Anda telah pelajari untuk di lakukan. 

Tugas Anda adalah menjalin relasi, berbincang, mengeksplorasi kemungkinan, mengenali orang lebih dekat, dan membantu mereka memahami apa sejatinya bisnis ini.


undang -> presentasi -> tindaklanjuti -> latih 


Berikut gagasan intinya: Dalam pemasaran jaringan, Anda adalah pembawa pesan, bukan pesan itu sendiri

Sekarang bukan zamannya lagi membawa sekardus besar produk sampel, mengubah ruang tamu menjadi tiruan etalase toko, atau mengingat daftar panjang fitur produk dan statistik keuangan. Sekarang abad ke-21. Di pemasaran jaringan masa kini, alat yang melakukannya. Tugas Anda adalah menjalin hubungan dan mengundang. 

Dan, tidak berarti Anda tidak memerlukan keterampilan. Anda mutlak memerlukannya. Anda perlu mengembangkan keterampilan yang kita bicarakan sebagai bagian dari Aset #1: kemampuan memperoleh rasa percaya diri, menghadapi penolakan, berkomunikasi, menjadi juru dongeng yang hebat, peduli tentang orang, melatih orang, dan lain sebagainya. 

Akan tetapi, keterampilan ini bisa dipelajari oleh siapa saja. Jika pernah membantu membangun liga sepak bola, tim POMG, atau kelompok catur, ikut kampanye politik atau kepanitiaan di tempat ibadah, melatih Little League, atau membentuk grup band sendiri, Anda pasti tahu seperti apa rasanya membangun jaringan. 

Anda tidak membutuhkan wiraniaga top untuk menggandakan apa yang Anda lakukan. Anda perlu orang yang bersedia mempelajari keterampilan bisnis dan komunikasi dasar serta tumbuh menjadi wirausaha dan pembangun tim yang mampu mengambil keputusan sendiri. 

Sedikit sekali orang yang benar-benar memiliki keterampilan menjual. Akan tetapi, siapa saja bisa menjadi sangat terampil dalam menjalin jaringan, menjadi pelatih, dan membangun tim. Itu artinya bisnis ini terbuka bagi ratusan juta tetangga Anda. Itu artinya Anda punya bisnis yang sepenuhnya dapat digandakan dan fleksibel. 

Setelah berhasil menumbuhkannya menjadi lima orang dan kemudian lima puluh orang, Anda menguasai keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk menumbuhkannya menjadi lima ratus, lima ribu, serta tak terhingga. Hal itu membawa kita ke segi kepemimpinan.


Dari buku karangan Robert T. Kiyosaki

Keterampilan Kepemimpinan yang Tak Tertandingi

Saat menyimak orang-orang ini berbagi cerita tentang perjalanan mereka memulai usaha dengan tangan kosong dan akhirnya menjadi kaya di luar impian terliar mereka, saya sadar bahwa apa yang diajarkan oleh bisnis ini kepada orang-orang itu persis seperti apa yang ayah kaya saya katakan kepada saya: Bisnis ini bukan sekadar mengajari mereka prinsip-prinsip berbisnis; bisnis ini membentuk mereka menjadi pemimpin.

Meski sepertinya bicara tentang uang, sebenarnya orang-orang ini sedang menginspirasi orang lain untuk keluar dari cangkang, mengatasi ketakutan, dan mengejar impian mereka. Untuk melakukan hal itu para pembicara membutuhkan keterampilan kepemimpinan. 

Kepemimpinan dibutuhkan karena meski banyak orang mengulang kata-kata dan frasa yang sama tentang impian, lebih banyak waktu bersama keluarga, dan kemerdekaan, hanya sedikit yang mampu cukup menggugah rasa percaya dan inspirasi sehingga orang lain mengikuti kata-kata serta frasa itu. 

Masalahnya bukan mengingat dan mengulang kata yang tepat; yang dibutuhkan adalah mengembangkan kemampuan untuk berbicara langsung ke jiwa orang lain. Itulah kualitas yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Itulah kepemimpinan sejati.  

Memiliki kemampuan memimpin adalah seperangkat keterampilan yang sangat bernilai, kuat, dan langka sehingga sebenarnya kemampuan seperti itu dengan sendirinya adalah aset, serta layak dibahas.

Kepemimpinan adalah kekuatan yang menyatukan semua. Kepemimpinan adalah hal yang membangun bisnis hebat

Kepemimpinan: kekuatan untuk mewujudkan sesuatu lewat kekuatan dahsyat visi yang Anda bagi. Pemimpin sejati dapat memindahkan gunung. 

Di tengah panasnya pertempuran, saya mendapati bahwa pemimpin yang hebat dan gagah berani sering kali pendiam, tapi begitu berbicara langsung menyasar ke batin dan jiwa kami.

Uang tidak datang ke bisnis dengan produk atau layanan terbaik. Uang datang ke bisnis dengan pemimpin terbaik

Semua pemimpin besar adalah pendongeng hebat yang mampu mengomunikasikan visi sedemikian rupa sehingga orang lain juga melihatnya. Lihatlah Yesus Kristus, Buddha, Bunda Teresa, dan Gandhi. Mereka semua pemimpin besar, yang artinya juga pendongeng hebat. 

Uang tidak datang ke bisnis dengan produk atau layanan terbaik. Uang datang ke bisnis dengan pemimpin terbaik. Bisnis yang lupa cara menyampaikan kisahnya sendiri akan segera keluar dari bisnis, meski masih punya berton-ton stok. Ketika saya menemukan bisnis yang berjuang secara keuangannya terkatung-katung, sering kali itu karena si pemimpin bisnis tidak bisa mengomunikasikan visi perusahaan--dia tidak bisa mendongeng. Mereka mungkin cerdas, tapi bukan komunikator yang baik.

Keterampilan kepemimpinan yang perlu Anda kembangkan untuk kuadran B sangat berbeda dari keterampilan manajemen yang umumnya paling dibutuhkan di kuadran E dan S.

Saya bertemu banyak orang di kuadran S, spesialis atau pemilik usaha kecil, yang ingin melebarkan bisnis tapi tidak bisa melakukannya karena suatu sebab: Mereka tidak punya keterampilan kepemimpinan. Tak seorang pun ingin mengikuti mereka. Karyawan tidak mempercayai mereka, juga tidak terinspirasi oleh mereka. 

Saya sering bertemu manajer madya yang gagal mendaki tangga perusahaan karena tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain. 

Dunia ini penuh manusia kesepian yang sepertinya tidak bisa menemukan laki- laki atau perempuan idaman, semata karena tidak bisa mengomunikasikan sisi positif mereka.

Komunikasi mempengaruhi setiap aspek kehidupanan merupakan keterampilan No. 1 yang diajarkan pemasaran jaringan. 

Para pemimpin pemasaran jaringan sering menggambarkan diri mereka sebagai "pendongeng bergaji tinggi". Bahkan, mereka adalah pendongeng bergaji paling tinggi, dan ada penjelasan sederhana untuk hal itu: Mereka adalah pendongeng terhebat. 

Saat menghadiri pelatihan bisnis pemasaran jaringan, saya bertemu para pemilik bisnis paling sukses sedunia yang memulai bisnis dari nol. Mereka guru yang hebat karena mengajar dari pengalaman dan bukan dari teori. Selama mengikuti berbagai seminar bisnis, saya sering tanpa sadar mengiyakan apa yang mereka sampaikan dengan lugas tentang apa yang diperlukan untuk bertahan di dunia bisnis nyata.

Setelah seminar, saya sering berbicara dengan mereka. Saya terkesan dengan banyaknya uang yang mereka hasilkan, bukan hanya dari bisnis, tapi juga dari investasi mereka. Beberapa di antara mereka berpenghasilan lebih tinggi daripada CEO perusahaan top Amerika. 

Akan tetapi, ada sesuatu dalam diri mereka yang membuat saya jauh lebih terkesan. Meski kaya dan pastinya tidak harus memimpin acara-acara itu, mereka sangat bergairah mengajar serta membantu orang lain. 

Saya mulai sadar bahwa landasan bisnis pemasaran jaringan adalah para pemimpin mengangkat orang, sementara landasan perusahaan swasta atau badan usaha milik negara konvensional adalah mempromosikan segelintir orang dan menjaga sekumpulan besar karyawan tetap puas dengan gaji bulanan. 

Instruktur di dunia pemasaran jaringan tldak akan berkata, "Jika tidak bisa bekerja dengan baik, Anda saya pecat." Sebaliknya, mereka berkata, "Saya akan membantu Anda melakukannya dengan lebih baik dan lebih baik lagi. Selama Anda mau belajar, saya siap menjadi pembimbing Anda. Kita ini Satu tim." 

Tipe Pemimpin yang Sangat lstimewa

Pemasaran jaringan cenderung menghasilkan tipe kepemimpinan yang mempengaruhi orang lain dengan menjadi guru yang hebat, yakni mengajari orang lain cara mewujudkan impian hidup mereka dengan mengejar impian mereka.

Peluang untuk mengembangkan kemampuan sebagai pemimpin adalah nilai intrinsik yang hanya ditemukan pada pemasaran jaringan. Tentu saja Anda bisa belajar menjadi pemimpin di bidang lain. Dari angkatan bersenjata sampai pemerintahan, sampai dunia perusahaan, setiap lapis kehidupan menghasilkan pemimpin, tapi tidak banyak. 

Pemimpin sejati sangatlah langka--kecuali dalam pemasaran jaringan.

Pemasaran jaringan itu istimewa karena mengawinkan struktur kompensasi yang luas dengan sekumpulan orang yang 100% adalah relawan. 

Anda tidak akan menemui seorang pun distributor pemasaran jaringan yang menekan jam absen atau harus muncul di kantor.

Sebagai perwakilan independen, tak seorang pun direkrut atau dipecat--semua bekerja dengan sukarela. Tak seorang pun memberitahu Anda apa yang harus dilakukan; tak seorang pun bisa memberi Anda perintah. 

Jadi, bagaimana sistem ini bekerja? Mekanisme apa yang menggerakkan mesin itu? Jawabannya satu kata: kepemimpinan. 

Kepemimpinan yang Anda kembangkan dalam bisnis pemasaran jaringan akan muncul di setiap aspek kehidupan Anda.

Empat Elemen Kepemimpinan: Fisik, Emosional, Mental, dan Spiritual

Sekolah tradisional melatih Anda sebagai karyawan. Sekolah seperti itu hanya berfokus pada satu hal: kemampuan mental Anda. Jika berhasil menyelesaikan persamaan dan mengerjakan tes dengan baik, Anda dianggap cukup cerdas untuk menjalankan perusahaan. Konyol sekali. 

Penyebab kesuksesan saya sebagai wirausaha adalah pelatihan yang saya terima di Marinir. Sekolah militer menyiapkan Anda menjadi pemimpin hebat dengan tidak hanya berfokus pada kemampuan mental, tapi juga kemampuan emosi, fisik, dan spiritual Anda. Mereka mengajari Anda cara bertahan di bawah tekanan ekstrem. 

Saya cakap menerbangkan helikopter di Vietnam, tapi tidak mungkin saya memperoleh kemampuan itu tanpa mengembangkan spiritualitas saya. Kalau spiritualitas saya tidak kuat, rasa takut (emosi) pasti mendominasi, dan kemungkinan besar saya kikuk (fisik) mengendalikan heli tempur. Membuat keempat elemen itu--mental, emosi, fisik, dan spiritual--bekerja selaras membantu saya menyelesaikan misi tersebut.

Spiritualitas yang berkembang juga mempersenjatai saya dengan pengetahuan dan pemahaman atas apa yang diperlukan untuk menjadi pemimpin bisnis yang baik, karena keempat hal itulah yang diperlukan untuk sukses dalam bisnis. Mental, spiritual, fisik, emosi. 

Jika tidak bisa mengendalikan keempat aspek dalam diri Anda itu, Anda akan gagal. Jika tidak bisa membantu tim Anda mengembangkan keempat elemen itu, dan dengan begitu membantu mereka menjadi pemimpin yang efektif, Anda akan gagal. Sesederhana itu. 

Berada di garis depan berarti tidak peduli Anda disukai atau tidak. Tentu saja kita semua ingin disukai--tapi untuk menjadi pemimpin yang hebat Anda harus menetapkan batasan, memonitor perilaku tim, serta melakukan koreksi kapan pun diperlukan. Kadang Anda memarahi orang. Ya, itu akan terjadi--tak terhindarkan. Akan tetapi, inilah yang juga akan terjadi: Anda menciptakan tim terbaik yang mungkin, tim yang memahami harapan Anda, dan apa yang bisa serta tidak bisa Anda toleransi

Dari buku Robert T. Kiyosaki

Kekuatan Jaringan Pribadi Anda

Kekuatannya bukan pada produk; kekuatannya ada pada jaringan. Jika Anda ingin kaya, strategi terbaiknya adalah mencari cara untuk membangun jaringan yang kuat, laik, dan tumbuh.


Edison muda tidak puas hanya menjual koran, ia belajar cara mengirim serta menerima sandi Morse sehingga bisa bekerja sebagai operator telegram. Dalam waktu singkat dia menjadi salah seorang operator terbaik di tempat kerjanya--dan di tempat inilah dia mengetahui rahasia yang akan menjadikannya seorang jutawan. Sebagai operator telegram dia melihat apa yang mengubah penemuan telegram menjadi kesuksesan luar biasa. Hal itu adalah sistem kabel, tiang, orang-orang terampil, dan stasiun relai. Itulah kekuatan sebuah jaringan. 

Meski Edison terkenal atas keberhasilannya mengotak-atik lampu pijar dan menyempurnakan filamen yang membuat lampu pijar praktis, mendirikan perusahaan yang merentangkan kawat listrik sehingga memungkinkan lampu pijar masuk jauh ke masyarakat adalah bukti nyata kegeniusannya. Perusahaan yang Edison dirikan kemudian menjadikannya seorang multijutawan. Namanya General Electric. 

Yang membuat bisnis Edison revolusioner bukanlah lampu pijar itu sendiri, tapi sistem perkabelan listrik dan stasiun relai yang mengalirkan daya ke lampu pijar tersebut. Ini disebut jaringan.

Kata ayah kaya saya, "Orang terkaya di dunia membangun jaringan. Orang lainnya mencari kerja."

Dari juragan kapal dan operator kereta api sampai Sam Walton, Bill Gates, dan Jeff Bezoz, orang-orang terkaya sejagat adalah mereka yang tahu cara membangun jaringan. Sam Walton tidak memproduksi barang; dia membangun jaringan distribusi yang mengirimkan barang-barang itu. Bill Gates tidak membuat komputer; dia membangun sistem operasi untuk menjalankan komputer-komputer itu.

Jeff Bezos tidak terjun ke penerbitan buku; dia menciptakan jaringan online Amazon yang mengirimkan buku-buku itu.

Kekuatannya bukan pada produk; kekuatannya ada pada jaringan. Jika Anda ingin kaya, strategi terbaiknya adalah mencari cara untuk membangun jaringan yang kuat, laik, dan tumbuh.

Tentu saja kita bukan Thomas Edison, Sam Walton, atau Bill Gates, dan tidak akan pernah menjadi mereka. Ya, akan ada banyak perintis kreatif luar biasa di tiap generasi yang menciptakan jaringan multi juta dolar dari nol, seperti yang tokoh-tokoh itu lakukan, tapi ambisi seperti itu tidak masuk akal untuk puluhan ribu, apalagi jutaan, orang.

Itulah sebabnya pemasaran jaringan adalah ide yang brilian. Perusahaan yang membentuk industri pemasaran jaringan sekarang menawari jutaan orang seperti Anda peluang untuk membangun jaringan sendiri daripada menghabiskan umur bekerja untuk jaringan orang lain.


Dari buku karangan Robert T. Kiyosaki

Senin, 17 Februari 2014

Bisnis yang Dapat Digandakan

Untuk sukses dalam pemasaran jaringan, yang pertama-tama harus dilakukan oleh "wiraniaga alami" adalah melupakan segala hal yang mereka ketahui tentang menjual.

Banyak pemasar jaringan paling sukses yang saya temui memiliki latar belakang sebagai pelatih, ibu rumah tangga, pastor, guru--mereka yang benar-benar menikmati bercerita dan membantu sesama. Pemasaran jaringan adalah tentang berbagi informasi dan kisah pribadi, bukan tentang menjual dalam arti harfiah. 

Pemasaran jaringan juga adalah tentang rasa peduli terhadap kesuksesan mereka yang membawa Anda masuk ke bisnis itu. 

Kunci sukses dalam menjual adalah apa yang dapat Anda lakukan. 

Kunci sukses dalam pemasaran jaringan adalah apa yang dapat Anda gandakan. 

Faktor duplikasilah yang sebenarnya secara dramatis menunjukkan kepada Anda perbedaan besar antara penjualan dan pemasaran jaringan. 

Karena meski Anda bisa menjual banyak sekali produk, sebagian besar orang di jaringan Anda tidak akan bisa menggandakan apa yang bisa Anda lakukan. Akibatnya, jaringan Anda tidak dapat tumbuh, dan layu sebelum berkembang.

Sering menyaksikan orang berbakat dan kreatif melangkah masuk ke pemasaran jaringan membentur tembok karena menganggap satu-satunya cara meraih kesuksesan adalah menggunakan kepandaian, bakat, dan kemampuan unik mereka supaya terlihat mengagumkan. 

Tetapi bukanlah apa yang bisa Anda lakukan; namun adalah apa yang bisa Anda lakukan dan apa yang orang lain bisa lakukan juga.

Kemampuan menggandakan adalah kunci ajaibnya, bukan kemampuan menjadi penjual jempolan. 

Bicara tentang orang-orang yang berusaha mengetahui segala sesuatunya, Anda tahu apa artinya itu? Itu artinya berpikir seperti orang di kuadran S--bukan kuadran B. Jika Anda hidup di kuadran S, silakan, jadilah orang yang pandai, kreatif, dan unik! Akan tetapi, di kuadran B? Pandai dan kreatif adalah racun berbahaya. 

Henry Ford tidak menciptakan kekaisaran dan mengubah wajah planet ini dengan membangun model bisnisnya di sekitar keterampilan serta bakat unik para pekerjanya. 

Dia bisa saja merekrut perajin untuk membuat kendaraan secara manual. Hasilnya pasti kendaraan yang mengagumkan--dan kemungkinan dia akan berhasil menjual beberapa ratus unit kendaraan seperti itu. Sebaliknya, dia merancang model yang mudah dikerjakan oleh orang biasa dan memproduksi massal jutaan kendaraan. 

Henry Ford berpikir sebagai penghuni tulen kuadran B. 

Sekali lagi, yang memberi bisnis pemasaran jaringan Anda kuat bukan apa yang dapat Anda lakukan; tapi apa yang dapat Anda gandakan. Dengan kata lain, Anda harus membangun bisnis Anda dengan cara yang mudah ditiru orang lain. Mengapa? Karena Anda ingin--Anda perlu--orang lain meniru apa yang Anda lakukan. Itulah yang menciptakan kesuksesan Anda. 

Dari buku karangan Robert T. Kiyosaki

Minggu, 16 Februari 2014

Setiap orang punya beban kehidupan. Yes ada solusinya.

Setiap orang punya beban kehidupan: depresi, percobaan bunuh diri, cepat marah, kecanduan rokok, alkohol, kecanduan judi, game, pornografi, selingkuh, kecanduan obat-obatan, terintimidasi orang atau kelompok, pukul anak, kekerasan rumah tangga, keluarga broken home.

Sadar atau tidak kita dan teman-teman kita mengalami hal tersebut, tidak mendapatkan jawaban, putus asa, merasa gagal dalam karier, serta merasa rendah diri.

Apakah ada jawabannya? Apakah ada pertolongan? Apakah ada harapan? Bebas dari beban hidup.

Temukan jawabannya di...

Video Value Your Life - A Life Changing BootCamp


Bagaimana Indonesia menjadi Poros Dunia. Mungkinkah?

Bagaimana Indonesia menjadi Poros Dunia. Mungkinkah? Mungkin banget!!
Dengan FFG Love Movement, Indonesia menjadi Poros Dunia

Baru aja dengerin Talkshow dengan Pak Onggy Hianata, co founder FFG di Sindo Radio (ex Trijaya FM 104,6FM). Seperti yang sudah didengung2kan oleh komunitas FFG mengenai event besar yaitu AFC (Annual Freedom Celebration 2011) yang akan diadakan di Istora Senayan, 10-11 Desember 2011. AFC merupakan sebuah acara tahunan dari komunitas ratusan ribu orang yang tergabung dalam Freedom Faithnet Global (FFG). Dimana kegiatannya berupa education dan entertainment meliputi pelatihan atau training mengenai Leadership, People Skill, Entrepreneurship, Motivation, Relationship, Inspirational sharing. Acara kali ini mengambil tajuk Annual Freedom Celebration (AFC) dengan tema Love Movement yaitu mengajak 10 ribu orang dari 5 benua dengan 50 negara hadir untuk mengikuti acara tersebut. Tak hanya itu, mereka juga akan menyalakan lebih dari 10 ribu obor bersamaan sambil membentuk tulisan ‘FFG Love Movement’ sebagai tanda gerakan cinta kasih di mulai dari Indonesia untuk membentuk kehidupan yang terus lebih baik ke depannya.
“Jadi kalau api Olimpiade diawali dari Athena. Namun kali ini api Love Movement bergerak dari Indonesia. Ini merupakan kebanggaan tersendiri  buat bangsa ini,” kata Pak Onggy Hianata. Acara pemecahan rekor tersebut merupakan bagian dari perayaan kebebasan tiap tahun. Tahun ini FFG memberi tema Love Movement. Yakni, memiliki arti perubahan mindset untuk menjadi seorang Agent of Change. “Dalam kegiatan dua hari ini sedikitnya 10 ribu orang akan mengikuti seminar, pelatihan,  dan pengembangan diri lainnya. Dan menyalakan obor bersama-sama tanda pergerakan cinta kasih dimulai,” jelasnya. Pada saat peserta pulang ke negara masing2, mereka akan membawa movement ini ke negara masing2, sehingga dampaknya akan luar biasa di 20 tahun, 100 tahun ke depan. Dan menariknya, porosnya dari Indonesia.
Komunitas tersebut berdiri sejak 2003. Awalnya, namanya masih Faithnet. Kemudian, pada 2006 namanya berganti menjadi Freedom Faithnet Global (FFG). Anggotanya mencapai sekitar ratusan juta orang yang berasal dari 50 negara. Dari Indonesia sendiri mencapai lebih dari 80 ribu orang.
Pak Onggy mengatakan, organisasi tersebut memberikan bekal pengembangan dan potensi diri, motivasi, dan keterampilan kepemimpinan. Beberapa orang mendapat dampak positif dari kegiatan tersebut.
Upaya memecahkan rekor itu tidak mudah. Onggy menuturkan, butuh persiapan matang seperti yang sudah pernah dilakukan pada 2009 lalu. Mulai mengajukan permohonan pemecahan rekor ke kantor pusat Guinness World Record di London, Inggris, hingga memenuhi persyaratan lembaga pencatat rekor dunia itu. “Syarat-syaratnya begitu ketat,”
Pesan moral: Tema 2009 adalah Green Attitude,
Siapa saja boleh mengikuti event ini tapi kita batasi usia, yaitu diatas 10 tahun. Masyarakat umum boleh ambil bagian jika ingin mencetak sejarah dunia. Saat ini komunitas FFG sudah tersebar di seluruh Indonesia, bisa mendaftar lewat komunitas. Tinggal beli tiket lalu kita bisa ambil bagian dari sejarah Dunia. Pendaftaran ditutup H-2 karena mekanisme pendaftaran ke Guinness World Record.
Planningnya tanggal 10 Desember kita lakukan break record jika tdk ada halangan cuaca seperti hujan.
Kenapa Love Movement? Ini adalah sambungan dari seri pertama yaitu Green Attitude. Kita harapkan Green Attitude tdk mati. Dilanjutkan dengan gerakan care, kasih sayang. Mentransferkan Green Attitude ke setiap orang. Contoh: tularkan stop Narkoba ke teman2 dengan Love Movement. Dan dampaknya akan multiplikasi. Dimulai dari diri sendiri, dampak kepada keluarga, lingkungan, negara, 5 benua.
FFG punya training Life Changing Bootcamp dengan tema “Value Your Life”, banyak dari peserta menyatakan diri berhenti dari narkoba, rokok, minuman keras, alkohol, termasuk korupsi. Sudah banyak juga peserta dari pemerintahan yang mengikuti training ini dan mereka menyatakan diri lepas dari korupsi. Jika seseorang “Value your Life”, maka tdk akan mau makan uang korupsi. Tentunya hal ini akan berdampak sangat baik untuk Indonesia.
Kenapa Freedom ini dirayakan tahunan? Pak Onggy: ” Saya rasa, setiap orang perlu merayakan pencapaian setiap diri.
Mengenai Annual Freedom Celebration adalah perayaan tahunan ttg kebebasan dari berbagai kondisi. Ada yg financial freedom, time freedom, everything. Dan setiap orang berhak untuk merayakan pencapaian2 atas dirinya.
Pembicaranya adalah orang-orang/pelaku yang akan mensharingkan pengalaman hidupnya yang tentu saja berkaitan dengan Love Movement, yg pasti ada value nya untuk peserta. Pembicara dari mancanegara dan Indonesia yang benar2 terpilih. Terutama dari luar negeri, ada Dr. Yong, Dr. Teh, sepasang suami istri yang saat ini mereka menginspirasi perubahan manusia. Mereka berdua datang dari background yang tdk oke, saat ini mereka contoh sukses secara Utuh.
Ada juga Mr. Vincent Chen, beliau waktu kecilnya juga miskin sekali sehingga Ibunya berjuang untuk keluarga sampai Ibunya meninggal. Dan Mr. Vinchen Chen payback kepada ibunya. Saat ini org ini sangat kontribusi sekali, bahkan tahun lalu menyumbang lebih dari 15juta USD. Dan beliau berawal dari orang yang sangat miskin. Sangat perlu kita belajar dari pengalaman hidupnya.
Pak Yamal Hastaman selama 25 tahun  merokok aktif. Setelah mengikuti Life Changing Bootcamp, tanpa disuruh dia berhenti dari kebiasaan merokoknya. Dan bukan hanya dari rokok. Minuman beralkohol pun ikutan berhenti. Bukan hanya itu dampak yang ia dapatkan. Ia adalah seseorang yang work-work-work. Sampe rumah, jarang ketemu anak. kalo pun ketemu, ga ada yg spesial. Skrg, setelah masuk komunitas, ketemu anak, anak2 berubah amat sangat senang menyambut ayahnya pulang kerja. Bagi Pak Yamal, AFC adalah kebanggan terhadap nasional, mereka yg dari Kamerun, Nigeria datang ke Indonesia bersama2 untuk belajar bareng dan memecahkan rekor dunia untuk Indonesia. Dan bagi sodara2 kita dari Afrika itu, harus mengeluarkan ongkos sendiri yg tdk sedikit. Belum lagi susahnya mengurus Visa. Maka, amat sangat disayangkan jika kita yg dari Indonesia, apalagi Jakarta kehilangan kesempatan yang langka ini.
Oh iya, Komunitas ini juga telah sukses memecahkan rekor dunia atas nama Indonesia, menerbangkan 10.318 lentera pada 5 Desember 2009 di Pantai Karnaval Ancol. Dan saya jadi bagian di acara itu.
I know the feeling that time. Dan saya masih merasakan merindingnya tiap menonton video acara AFC 2009. Makanya, saya sudah tdk sabar untuk AFC 2011, FFG Love Movement. Karena pd 10-11 Desember ini, bukan hanya 1 loh rekor yg akan kita pecahkan. Tapi 2 rekor sekaligus. Yaitu “Largest Torchlit Image Formed by People” dan “Largest Torhclit Parade”. Wiiiiii… pasti kereeeen.. 
Sumber: thehendrawan

FFG Bebaskan Ribuan Orang dari Narkoba, Alkohol, dan Rokok

FFG Bebaskan Ribuan Orang dari Narkoba, Alkohol, dan Rokok
Rabu, 18 November 2009 | 19:24 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Freedom Faithnet Global (FFG), sejak empat tahun terakhir berhasil membebaskan ribuan orang dari ketergantungan dengan narkoba, alkohol, dan rokok . Tidak hanya itu, mereka juga dibekali berbagai pelatihan untuk pengembangan dan potensi diri, kepemimpinan, motivasi, dan peoples skill.

Co-Founders FFG dari Indonesia, Onggy Hianata mengatakan hal itu kepada Kompas, seusai jumpa pers acara Annual Freedom Celebration, yang akan digelar tanggal 5-6 Desember 2009. "Tidak ada topik khusus perlatihan untuk membebaskan peserta dari ketergantungan narkoba, alkohol, dan rokok. Namun, hal itu merupakan dampak positif dari pelatihan tiga hari dua malam yang rutin digelar FFG," katanya, Rabu (18/11) di Jakarta.

FFG adalah komunitas yang tersebar di lebih dari 35 negara, terdiri dari orang-orang yang memiliki visi dan misi untuk kehidupan , memberikan ruang untuk tumbuh secara mental dan spiritual untuk masa depan yang lebih baik bagi pribadi, keluarga, golongan dan negaranya. Komunitas ini tidak mengenal perbedaan agama, ras, dan politik. Di Indonesia anggotanya ada sedikitnya 80.000, sedangkan di dunia yang tersebar di 35 negara ada sedikitnya satu juta orang.

Tentang Annual Freedom Celebration (AFC) 2009 yang merupakan acara tahunan FFG, panitia AFC 2009 Yamal mengatakan, FFG akan memecahkan Guinness World Records untuk pelepasan 10 ribu lentera ke angkasa. Sedikitnya 10 ribu anggota komunitas FFG dan undangan, akan hadir di Dome, Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara. "Dari luar negeri ada sedikitnya 1.000 peserta dari 35 negara ikut meraimaikan pemecahan rekor dunia, yang sebelumnya hanya 3000 orang, diciptakan tahun 2008 di Columbia," jelasnya.

Indah Puspitarini, panitia lainnya, menambahkan, AFC merupakan paduan education dan entertainment serta berbagai pelatihan untuk pengembangan dan potensi diri, kepemimpinan, motivasi, dan keahlian. Tema yang diusung dalam acara tersebut adalah Green Attitude , yang memiliki arti perubahan pola pikir untuk menjadi seorang agen perubahan.

"Dalam AFC 2009, lentera-lentera Kongming yang bertuliskan doa dan harapan akan pesan perdamaian dari setiap peserta untuk pribadi, keluarga, dan bangsa dinyalakan dan diterbangkan ke angkasa. Indonesia akan mencetak sejarah dunia," ujar Indah.   

Penulis: KOMPAS Yurnaldi
Editor: Edj

Sumber: news / nasional kompas 18 nov 2009

Prof. Onggy Hianata: Kalau Saya Bisa, Anda Juga Bisa

Prof. Onggy Hianata: Kalau Saya Bisa, Anda Juga Bisa


TARAKAN, Kalimantan Timur, pertengahan tahun 1974. Onggy, masa itu umurnya belum genap 12 tahun, terlibat perkelahian dengan warga setempat, teman main, serta rekan satu kelas di sekolah dasar dan juga satu kampung. Dia menang. Akan tetapi, yang sangat mengejutkan, sambil menangis, lawannya berteriak, "Kau pulang saja ke Hongkong sana, pulang…." teriaknya.


"Akhirnya saya tahu. Karena saya keturunan China, rekan tadi menyuruh saya pulang ke negara leluhur, Hongkong." Onggy merasa perlu mengungkapkan ini untuk menunjukkan, "… ternyata banyak persepsi keliru masih bertebaran dalam masyarakat, sebagaimana umpatan rekan tersebut. Hal itu dikarenakan keturunan China dipastikan berasal dari Hongkong, sedangkan saya lahir di Tarakan, makan mandi di tepi sungai, dan enggak bisa ngomong bahasa Mandarin satu kata pun...."

Di manakah awal kericuhannya?

Menurut Onggy, "… akibat pendidikan kurang, wawasan terbatas, maka kesalahan mudah terjadi, terutama menimpa generasi tua dari kedua belah pihak pada masa lalu. Kami yang warga keturunan dijejali nasihat, pribumi malas, sulit dipercaya, dan sebagainya. Sementara di sisi lain, orang China dikatakan serakah, mendewakan uang, dan lain-lainnya. Sikap sapu bersih semacam ini jelas keliru. Manusia terdiri dari pribadi, bisa mencerna pengalaman dan memahami kebenaran. Mereka bukan robot yang selalu sama dan sejenis." Tentang bekas lawannya, Onggy melukiskan, "Sekarang kami sudah lebih dari saudara. Setiap pulang kampung selalu bertemu dan sama-sama geli menertawakan kebodohan masa kecil…."
  

KEBODOHAN memang bencana yang harus diatasi. Sebagaimana kemiskinan yang sejak kecil menimpa Onggy. "Saya anak nomor delapan dari sembilan bersaudara. Ayah saya pegawai toko kelontong." Meskipun demikian, dia sangat bangga kepada Ong Tjoi Moy, ayahnya. "Sebelum meninggal (tahun 1981), Papa mengumpulkan semua anaknya, mewariskan pesan, jaga nama baik dan integritas."

Kedua pesan tersebut langsung menjadi kenyataan. "Ketika upacara penguburan, pelayat yang datang mengiringi jenazahnya melimpah ruah sampai ke tepi liang kubur. Seminggu sebelumnya, seorang cukong paling kaya dan banyak catatan kriminalnya juga meninggal dunia di Tarakan. Yang mengantar ke kuburan tidak lebih dari 20 orang, semua keluarga dekat. "Ini membuktikan, menanam kebaikan akan dipanen semasa kematian, begitu juga sebaliknya."

Nama baik dan integritas menjadi andalan Onggy ketika pada tahun 1983 ia merantau ke Surabaya untuk mengikuti pendidikan tinggi bahasa. Di sela-sela waktu kuliah, dia mencari uang untuk biaya hidup. "Aneka pekerjaan pernah saya jalani, mulai dari pedagang keliling buku sampai membikin kerupuk ubi, mulai dari berjualan lotre Porkas hingga berjualan jagung bakar di depan kampus, serta ikut bisnis pemasaran jaringan (multi level marketing)."

Bisnisnya selalu jatuh bangun, tidak lestari akibat situasi dan kondisi sering berubah. Sebagai juragan kerupuk ubi, misalnya, ketika pesanan kerupuk ubi sudah mulai banyak, ia ditipu rekannya. Sewaktu Porkas ramai, mendadak kebijakan berubah. "Porkas berhenti, saya kembali bangkrut…," katanya.

Sekalipun jatuh bangun, Onggy tetap maju dengan berusaha menjaga nama baik dan integritas. "Maka, peluang selalu terbuka sebab kedua pesan warisan Papa merupakan modal tak ternilai. Dalam dunia bisnis kepercayaan adalah nomor satu. Sekali Anda menipu, selamanya semua pintu tertutup sekaligus menutup kesempatan." Pedoman lain yang dia petik dari pengalamannya yang jatuh bangun adalah "forgive and forget, maafkan dan lupakan. Perjalanan hidup masih panjang, kalau selalu mengenang kegagalan, bagaimana berani menempuh masa depan?

TEKAD ini pula yang dia bawa ke Jakarta awal Januari 1998. Praktis tanpa bekal karena ia baru saja mengalami kebangkrutan. Bahkan, ia harus membawa istri (Chandra Dewi, asal Bali, yang dinikahinya tahun 1995) berikut bayi merah berumur satu bulan, Rich Onggy Jr.

"Orang China kuno percaya hoki, keberuntungan. Akan tetapi, saya yakin, bukan hoki yang menjadikan seseorang sukses, melainkan bagaimana kecermatan dalam menekuni peluang." Keyakinan tersebut harus dipupuk dengan catatan nama baik yang akan dijadikan pegangan oleh orang luar untuk menilai integritas kita. Pada diri Onggy, dalam situasi terpuruk di Jakarta, seorang bekas seniornya (up line) pada bisnis jaringan menghubunginya. Dari Swedia orang itu menawarkan peluang bisnis, yaitu berjualan koin emas.

"Pemasaran, meski konsepnya bagus, tanpa dukungan integritas dan bonafiditas pribadi tidak bakal jalan." Yakin kalau track record-nya selama ini tidak mengecewakan, Onggy dengan bersemangat kembali membangun bisnis pemasaran jaringan *********. Setelah tiga tahun di sana, pada dua tahun terakhir dengan jaringan 60.000 orang tersebar di 36 negara, Onggy berhasil meraih penghargaan top leader dengan penghasilan terbesar di dunia. Keberuntungannya telah bertolak belakang dengan ketika dia pertama kali ke Jakarta, empat tahun lalu, di tengah kebangkrutan.

"Impian semasa di kampung hampir semuanya kini sudah bisa saya raih. Menjadi kaya bukan kejahatan, asal dilakukan dengan jalan lurus, tidak menipu dan tidak menodai nama baik kita, sebagaimana pesan ayah." Selain masih tetap ikut bisnis jaringan, Onggy juga mengembangkan usaha pribadi di bidang pendidikan, Edunet International. "Saya ingat kata-kata Robert Kiyosaki, lebih baik hidup dengan punya pilihan. Bisa memilih pekerjaan, bukan dengan harus selalu bekerja. Maka, kalau saya sedang ingin bekerja, bekerja. Kalau enggan, tinggal di rumah, mengasuh anak dan istri." Kini keluarga muda tersebut sudah ditambah gadis kecil, Birdie Filadelfia.

KISAH suksesnya dalam bisnis pemasaran jaringan menjadikan Onggy sering diundang berceramah. Tidak hanya ke kota-kota di Indonesia, tetapi juga ke sejumlah negara tetangga. "Sesudah semakin menghayati, saya kemudian membuka usaha baru, dalam bidang pendidikan, sebagai motivator. Kalau saya bisa kaya, orang lain juga pasti bisa mencapainya"

Menurut keyakinan Onggy, peluang bisnis akan selalu ada. "Selain itu, setiap orang selalu punya potensi dan talenta. Sayangnya, kebanyakan kita sering tidak sadar dan bahkan melalaikannya."


Sebagai motivator laris dan berbicara dalam berbagai seminar, dia selalu menunjuk pada pengalaman pahit masa lalunya. Onggy Hianata berkata, "Sayangnya, banyak orang punya mindset (pola pikir) salah, dampaknya justru kontra produktif terhadap diri sendiri. Gagal adalah sebuah hal biasa. Namun, dari setiap kegagalan, minimal ada pelajaran berharga yang dapat dipetik, yaitu petunjuk menuju sebuah keberhasilan. Kalau saya bisa, mengapa Anda tak bersedia mengubah mindset dan ikut serta meraih sukses?" (Julius Pour)

Sumber: Toko Demak.

Berita Profile Onggy Hianata, Majalah Berita Indonesia

Tanpa Kegagalan Tidak Ada Kesuksesan, Majalah Berita Indonesia 7 April 2006


Harus menghadapi banyak kegagalan dulu, sebelum ia sukses menjadi seorang wiraswasta
andal seperti sekarang. Kini ia menjadi inspirasi bagi orang-orang yang ingin hidupnya lebih 
bernilai.

Sosoknya tenang dan kalem saat berbincang-bincang di sebuah kafe dengan Berita Indonesia.
Namun, jika sudah pernah menghadiri salah satu seminar yang diselenggarakannya, orang
akan melihat sisi dirinya yang lain di depan para peserta. Ia berbicara dengan penuh semangat
dan berapi-api, mengisahkan pengalaman hidupnya yang diawali kegagalan dan
membangkitkan motivasi peserta seminar dengan menunjuk dirinya yang kini sukses sebagai
contoh bahwa tanpa kejatuhan, seseorang tidak akan bangkit lebih tinggi.

Dialah Onggy Hianata, seorang inspirator yang sudah melanglang buana ke berbagai negara.
Pria kelahiran Tarakan Kalimantan Timur, 44 tahun yang lalu ini memang layak menjadi contoh
inspirasi bagi orang-orang yang merasa hidupnya gagal dan tak berarti. Lahir dalam keluarga
sederhana keturunan non-pri, Onggy tak pernah merasa dirinya berbeda.

“Saya lahir di Tarakan, makan, mandi di tepi sungai,” ujarnya. Ayahnya, Ong Tjoi Moy, hanya
seorang kepala administrasi dengan penghasilan yang tidak mencukupi. Namun demikian,
ayahnya tidak pernah mengeluh. Ini pula yang menjadikan Onggy mengidolakannya.

“Jujur, tegar, penuh perhatian pada keluarga, positif dan bertanggung jawab. Saya belajar
banyak darinya,” ujar Onggy. Sebelum meninggal pada tahun 1981, ayahnya mengumpulkan
semua anaknya dan memberikan pesan agar mereka selalu menjaga nama baik dan integritas.

Itulah yang dihayati Onggy hingga sekarang. Pada tahun 1983 ia merantau ke Surabaya untuk
mengikuti pendidikan tinggi bahasa. Di sela-sela waktu kuliah, dia mencari uang untuk biaya
hidup. Aneka pekerjaan pernah ia jalani, mulai dari pedagang keliling buku sampai membikin
kerupuk ubi, mulai dari berjualan lotre Porkas hingga berjualan jagung bakar di depan kampus,
serta ikut bisnis pemasaran jaringan.

Bisnisnya selalu jatuh bangun, akibat situasi dan kondisi sering berubah. Sebagai juragan
kerupuk ubi, misalnya, ketika pesanan kerupuk ubi sudah mulai banyak, ia ditipu rekannya.
Sekalipun jatuh bangun, Onggy tetap maju dengan berusaha menjaga nama baik dan
integritas. Dalam dunia bisnis, kepercayaan adalah nomor satu. Sekali menipu, selamanya
semua pintu tertutup sekaligus menutup kesempatan. Pedoman lain yang dia petik dari
pengalamannya yang pahit itu adalah forgive and forget, maafkan dan lupakan. Perjalanan
hidup masih panjang, kalau selalu mengenang kegagalan, bagaimana berani menempuh masa
depan.

Dengan tekad itu, dia pergi ke Jakarta awal Januari 1998. Praktis tanpa bekal karena
mengalami kebangkrutan. Ia harus pula membawa istrinya, Candra Dewi, yang dinikahinya
tahun 1995 dan putra pertamanya yang kala itu baru berumur satu bulan, Rich Onggy Jr.

Menghargai Hidup
Sebagai seorang praktisi di bidang pengembangan mental dan pribadi, Onggy punya
keprihatinan yang sangat besar terhadap berbagai persoalan yang dihadapi bangsa ini. Salah
satu yang menjadi perhatiannya adalah masalah korupsi yang seolah-olah dianggap telah
menjadi ‘budaya’ bangsa Indonesia.

Ia sendiri sesungguhnya tidak sependapat dengan anggapan korupsi sudah membudaya. “Itu
‘kan kata orang,” ujarnya. Kalau pun memang benar sudah menjadi budaya, bukan berarti
setiap orang harus mengikutinya agar dianggap tidak ketinggalan zaman.
Menurutnya, para koruptor itu adalah orang-orang yang tidak menghargai hidupnya. Filosofi
“Value Your Life” itu sebenarnya mendalam sekali, yakni bagaimana kita menghargai diri
sendiri, menghargai keluarga kita dan menghargai orang lain.

Jika para koruptor itu bertanya pada hati mereka yang terdalam, tentu mereka sendiri merasa
bersalah karena telah menghidupi keluarganya dengan uang haram.

Sebagai seorang inspirator, banyak filosofi dari berbagai tokoh yang menjadi sumber
inspirasinya. Tak ada tokoh tertentu, melainkan semua tokoh menjadi panutannya.

Ia mengagumi Gandhi karena kerendahan hatinya dan kepemimpinannya. Tokoh India itu
adalah seorang pemimpin sejati. Ia tidak pernah menggunakan kekerasan sebagai
kekuatannya. Integritasnya membuat namanya dihormati sepanjang zaman. Ia mengagumi
Kong Hu Cu, filsuf dari zaman Tiongkok kuno, yang ajarannya tentang kebaikan tak lekang
hingga sekarang. Ia juga meneladani tokoh-tokoh agama seperti Nabi Isa, Nabi Muhammad,
bahkan Buddha Gautama. Baginya, keteladanan itu tidak melihat agama.

Banyak suri tauladan yang bisa dipetik dari semua tokoh-tokoh agama itu. “Janganlah
berpandangan fanatik dan sempit,” ujarnya.

Onggy melihat berbagai konflik yang terjadi di tanah air akibat pandangan sempit itu.
Menurutnya, jika seorang pemimpin berpandangan sempit, akan membuat pengikutnya menjadi
radikal.

Kalau ada pertikaian yang membawa-bawa agama, menurutnya, itu bukan masalah agamanya
melainkan karena oknumnya. Jadi oknumnyalah yang harus bertanggung jawab. Pandangan
sempit juga seringkali berlaku bagi ras dan warna kulit. Ada pertentangan antara pribumi dan
non-pribumi, bahkan antar suku pribumi sendiri.

Berbagi Kesuksesan
Mengalami berbagai kegagalan hingga sukses seperti sekarang membuat anak kedelapan dari
sembilan bersaudara ini menjadi inspirasi bagi teman-temannya. Mulailah ia sering diundang
berbicara di berbagai kota di Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri untuk membagikan
pengalamannya. Menginspirasi banyak orang agar tidak mudah menyerah menghadapi
kegagalan. Ia kemudian dikenal sebagai seorang ‘inspirator’. Istilah yang lebih disenanginya
ketimbang ‘motivator’. Sebab menurut Onggy, jika seseorang terinspirasi maka otomatis ia juga
termotivasi.Onggy akhirnya merasa terpanggil untuk menularkan kesuksesannya kepada
sebanyak mungkin orang yang merasa hidupnya tak berarti karena ditimpa banyak kegagalan
seperti dirinya dulu. Ia bersama beberapa temannya kemudian menggagas dan mendirikan
Edunet International pada bulan Juli 2002. Sebuah lembaga yang bergerak di bidang
pengembangan dan pembentukan mental.

Melalui Edunet, ia ingin memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat luas. Seperti
yang diungkapkannya kepada Berita Indonesia, ia belajar dari perjalanan hidup yang penuh
kegagalan, namun mensyukuri hal itu.

“Nah, saya pikir kalau saya punya sesuatu yang bisa menginspirasi orang lain, kenapa saya
harus memegangnya sendiri,” ujarnya.

Maka, Edunet yang diambil dari kata education network itu ibarat sebuah suplemen setelah
pendidikan formal. “Pokoknya, bagaimana saya bisa membantu banyak orang,” tegasnya. Dan
salah satu filosofi Edunet itu adalah “Value Your Life”.

Sebagai Managing Director Edunet, Onggy menyelenggarakan seminar-seminar dan berbagai
pelatihan motivasi. Ia menyusun program-program yang membangkitkan semangat hidup bagi
peserta pelatihannya yang disebut “A Life Changing Bootcamp” itu.

Perubahan positif pun dirasakan para pesertanya. Perubahan itu sangat beragam, ada yang
terlepas dari ketergantungan narkoba, minuman keras, kopi maupun pornografi, menghentikan
kebiasaan selingkuh, lebih percaya diri, rajin beribadah dan mengharmoniskan kembali rumah
tangga. Bahkan, ada yang bisa terbebas dari traumanya.

“Kita telah membayar harga yang mahal dari suatu kegagalan. Jika kita tidak belajar darinya
maka akan lebih jelek lagi dari kegagalan itu sendiri. Setiap kegagalan minimal pasti ada satu
pelajaran berharga yang harus dipetik,” katanya dengan bijak. RH, AM,WS (Berita Indonesia
11)***

Biodata

Nama lengkap : Onggy Hianata
Tempat/Tgl lahir : Tarakan, 6 Maret 1962
Isteri : Candra Dewi
Anak : Rich Onggy Jr., Birdie, Evander

Pendidikan formal : S1 Bahasa, STIBA Surabaya

Aktivitas:
- Managing Director PT Edunet International
- Pengusaha
- Pembicara (inspirator) di berbagai seminar pengembangan pribadi, di dalam dan luar negeri.

Sumber: Berita Profil Majalah Berita Indonesia 7 April 2006