Senin, 17 Februari 2014

Bisnis yang Dapat Digandakan

Untuk sukses dalam pemasaran jaringan, yang pertama-tama harus dilakukan oleh "wiraniaga alami" adalah melupakan segala hal yang mereka ketahui tentang menjual.

Banyak pemasar jaringan paling sukses yang saya temui memiliki latar belakang sebagai pelatih, ibu rumah tangga, pastor, guru--mereka yang benar-benar menikmati bercerita dan membantu sesama. Pemasaran jaringan adalah tentang berbagi informasi dan kisah pribadi, bukan tentang menjual dalam arti harfiah. 

Pemasaran jaringan juga adalah tentang rasa peduli terhadap kesuksesan mereka yang membawa Anda masuk ke bisnis itu. 

Kunci sukses dalam menjual adalah apa yang dapat Anda lakukan. 

Kunci sukses dalam pemasaran jaringan adalah apa yang dapat Anda gandakan. 

Faktor duplikasilah yang sebenarnya secara dramatis menunjukkan kepada Anda perbedaan besar antara penjualan dan pemasaran jaringan. 

Karena meski Anda bisa menjual banyak sekali produk, sebagian besar orang di jaringan Anda tidak akan bisa menggandakan apa yang bisa Anda lakukan. Akibatnya, jaringan Anda tidak dapat tumbuh, dan layu sebelum berkembang.

Sering menyaksikan orang berbakat dan kreatif melangkah masuk ke pemasaran jaringan membentur tembok karena menganggap satu-satunya cara meraih kesuksesan adalah menggunakan kepandaian, bakat, dan kemampuan unik mereka supaya terlihat mengagumkan. 

Tetapi bukanlah apa yang bisa Anda lakukan; namun adalah apa yang bisa Anda lakukan dan apa yang orang lain bisa lakukan juga.

Kemampuan menggandakan adalah kunci ajaibnya, bukan kemampuan menjadi penjual jempolan. 

Bicara tentang orang-orang yang berusaha mengetahui segala sesuatunya, Anda tahu apa artinya itu? Itu artinya berpikir seperti orang di kuadran S--bukan kuadran B. Jika Anda hidup di kuadran S, silakan, jadilah orang yang pandai, kreatif, dan unik! Akan tetapi, di kuadran B? Pandai dan kreatif adalah racun berbahaya. 

Henry Ford tidak menciptakan kekaisaran dan mengubah wajah planet ini dengan membangun model bisnisnya di sekitar keterampilan serta bakat unik para pekerjanya. 

Dia bisa saja merekrut perajin untuk membuat kendaraan secara manual. Hasilnya pasti kendaraan yang mengagumkan--dan kemungkinan dia akan berhasil menjual beberapa ratus unit kendaraan seperti itu. Sebaliknya, dia merancang model yang mudah dikerjakan oleh orang biasa dan memproduksi massal jutaan kendaraan. 

Henry Ford berpikir sebagai penghuni tulen kuadran B. 

Sekali lagi, yang memberi bisnis pemasaran jaringan Anda kuat bukan apa yang dapat Anda lakukan; tapi apa yang dapat Anda gandakan. Dengan kata lain, Anda harus membangun bisnis Anda dengan cara yang mudah ditiru orang lain. Mengapa? Karena Anda ingin--Anda perlu--orang lain meniru apa yang Anda lakukan. Itulah yang menciptakan kesuksesan Anda. 

Dari buku karangan Robert T. Kiyosaki

Minggu, 16 Februari 2014

Setiap orang punya beban kehidupan. Yes ada solusinya.

Setiap orang punya beban kehidupan: depresi, percobaan bunuh diri, cepat marah, kecanduan rokok, alkohol, kecanduan judi, game, pornografi, selingkuh, kecanduan obat-obatan, terintimidasi orang atau kelompok, pukul anak, kekerasan rumah tangga, keluarga broken home.

Sadar atau tidak kita dan teman-teman kita mengalami hal tersebut, tidak mendapatkan jawaban, putus asa, merasa gagal dalam karier, serta merasa rendah diri.

Apakah ada jawabannya? Apakah ada pertolongan? Apakah ada harapan? Bebas dari beban hidup.

Temukan jawabannya di...

Video Value Your Life - A Life Changing BootCamp


Bagaimana Indonesia menjadi Poros Dunia. Mungkinkah?

Bagaimana Indonesia menjadi Poros Dunia. Mungkinkah? Mungkin banget!!
Dengan FFG Love Movement, Indonesia menjadi Poros Dunia

Baru aja dengerin Talkshow dengan Pak Onggy Hianata, co founder FFG di Sindo Radio (ex Trijaya FM 104,6FM). Seperti yang sudah didengung2kan oleh komunitas FFG mengenai event besar yaitu AFC (Annual Freedom Celebration 2011) yang akan diadakan di Istora Senayan, 10-11 Desember 2011. AFC merupakan sebuah acara tahunan dari komunitas ratusan ribu orang yang tergabung dalam Freedom Faithnet Global (FFG). Dimana kegiatannya berupa education dan entertainment meliputi pelatihan atau training mengenai Leadership, People Skill, Entrepreneurship, Motivation, Relationship, Inspirational sharing. Acara kali ini mengambil tajuk Annual Freedom Celebration (AFC) dengan tema Love Movement yaitu mengajak 10 ribu orang dari 5 benua dengan 50 negara hadir untuk mengikuti acara tersebut. Tak hanya itu, mereka juga akan menyalakan lebih dari 10 ribu obor bersamaan sambil membentuk tulisan ‘FFG Love Movement’ sebagai tanda gerakan cinta kasih di mulai dari Indonesia untuk membentuk kehidupan yang terus lebih baik ke depannya.
“Jadi kalau api Olimpiade diawali dari Athena. Namun kali ini api Love Movement bergerak dari Indonesia. Ini merupakan kebanggaan tersendiri  buat bangsa ini,” kata Pak Onggy Hianata. Acara pemecahan rekor tersebut merupakan bagian dari perayaan kebebasan tiap tahun. Tahun ini FFG memberi tema Love Movement. Yakni, memiliki arti perubahan mindset untuk menjadi seorang Agent of Change. “Dalam kegiatan dua hari ini sedikitnya 10 ribu orang akan mengikuti seminar, pelatihan,  dan pengembangan diri lainnya. Dan menyalakan obor bersama-sama tanda pergerakan cinta kasih dimulai,” jelasnya. Pada saat peserta pulang ke negara masing2, mereka akan membawa movement ini ke negara masing2, sehingga dampaknya akan luar biasa di 20 tahun, 100 tahun ke depan. Dan menariknya, porosnya dari Indonesia.
Komunitas tersebut berdiri sejak 2003. Awalnya, namanya masih Faithnet. Kemudian, pada 2006 namanya berganti menjadi Freedom Faithnet Global (FFG). Anggotanya mencapai sekitar ratusan juta orang yang berasal dari 50 negara. Dari Indonesia sendiri mencapai lebih dari 80 ribu orang.
Pak Onggy mengatakan, organisasi tersebut memberikan bekal pengembangan dan potensi diri, motivasi, dan keterampilan kepemimpinan. Beberapa orang mendapat dampak positif dari kegiatan tersebut.
Upaya memecahkan rekor itu tidak mudah. Onggy menuturkan, butuh persiapan matang seperti yang sudah pernah dilakukan pada 2009 lalu. Mulai mengajukan permohonan pemecahan rekor ke kantor pusat Guinness World Record di London, Inggris, hingga memenuhi persyaratan lembaga pencatat rekor dunia itu. “Syarat-syaratnya begitu ketat,”
Pesan moral: Tema 2009 adalah Green Attitude,
Siapa saja boleh mengikuti event ini tapi kita batasi usia, yaitu diatas 10 tahun. Masyarakat umum boleh ambil bagian jika ingin mencetak sejarah dunia. Saat ini komunitas FFG sudah tersebar di seluruh Indonesia, bisa mendaftar lewat komunitas. Tinggal beli tiket lalu kita bisa ambil bagian dari sejarah Dunia. Pendaftaran ditutup H-2 karena mekanisme pendaftaran ke Guinness World Record.
Planningnya tanggal 10 Desember kita lakukan break record jika tdk ada halangan cuaca seperti hujan.
Kenapa Love Movement? Ini adalah sambungan dari seri pertama yaitu Green Attitude. Kita harapkan Green Attitude tdk mati. Dilanjutkan dengan gerakan care, kasih sayang. Mentransferkan Green Attitude ke setiap orang. Contoh: tularkan stop Narkoba ke teman2 dengan Love Movement. Dan dampaknya akan multiplikasi. Dimulai dari diri sendiri, dampak kepada keluarga, lingkungan, negara, 5 benua.
FFG punya training Life Changing Bootcamp dengan tema “Value Your Life”, banyak dari peserta menyatakan diri berhenti dari narkoba, rokok, minuman keras, alkohol, termasuk korupsi. Sudah banyak juga peserta dari pemerintahan yang mengikuti training ini dan mereka menyatakan diri lepas dari korupsi. Jika seseorang “Value your Life”, maka tdk akan mau makan uang korupsi. Tentunya hal ini akan berdampak sangat baik untuk Indonesia.
Kenapa Freedom ini dirayakan tahunan? Pak Onggy: ” Saya rasa, setiap orang perlu merayakan pencapaian setiap diri.
Mengenai Annual Freedom Celebration adalah perayaan tahunan ttg kebebasan dari berbagai kondisi. Ada yg financial freedom, time freedom, everything. Dan setiap orang berhak untuk merayakan pencapaian2 atas dirinya.
Pembicaranya adalah orang-orang/pelaku yang akan mensharingkan pengalaman hidupnya yang tentu saja berkaitan dengan Love Movement, yg pasti ada value nya untuk peserta. Pembicara dari mancanegara dan Indonesia yang benar2 terpilih. Terutama dari luar negeri, ada Dr. Yong, Dr. Teh, sepasang suami istri yang saat ini mereka menginspirasi perubahan manusia. Mereka berdua datang dari background yang tdk oke, saat ini mereka contoh sukses secara Utuh.
Ada juga Mr. Vincent Chen, beliau waktu kecilnya juga miskin sekali sehingga Ibunya berjuang untuk keluarga sampai Ibunya meninggal. Dan Mr. Vinchen Chen payback kepada ibunya. Saat ini org ini sangat kontribusi sekali, bahkan tahun lalu menyumbang lebih dari 15juta USD. Dan beliau berawal dari orang yang sangat miskin. Sangat perlu kita belajar dari pengalaman hidupnya.
Pak Yamal Hastaman selama 25 tahun  merokok aktif. Setelah mengikuti Life Changing Bootcamp, tanpa disuruh dia berhenti dari kebiasaan merokoknya. Dan bukan hanya dari rokok. Minuman beralkohol pun ikutan berhenti. Bukan hanya itu dampak yang ia dapatkan. Ia adalah seseorang yang work-work-work. Sampe rumah, jarang ketemu anak. kalo pun ketemu, ga ada yg spesial. Skrg, setelah masuk komunitas, ketemu anak, anak2 berubah amat sangat senang menyambut ayahnya pulang kerja. Bagi Pak Yamal, AFC adalah kebanggan terhadap nasional, mereka yg dari Kamerun, Nigeria datang ke Indonesia bersama2 untuk belajar bareng dan memecahkan rekor dunia untuk Indonesia. Dan bagi sodara2 kita dari Afrika itu, harus mengeluarkan ongkos sendiri yg tdk sedikit. Belum lagi susahnya mengurus Visa. Maka, amat sangat disayangkan jika kita yg dari Indonesia, apalagi Jakarta kehilangan kesempatan yang langka ini.
Oh iya, Komunitas ini juga telah sukses memecahkan rekor dunia atas nama Indonesia, menerbangkan 10.318 lentera pada 5 Desember 2009 di Pantai Karnaval Ancol. Dan saya jadi bagian di acara itu.
I know the feeling that time. Dan saya masih merasakan merindingnya tiap menonton video acara AFC 2009. Makanya, saya sudah tdk sabar untuk AFC 2011, FFG Love Movement. Karena pd 10-11 Desember ini, bukan hanya 1 loh rekor yg akan kita pecahkan. Tapi 2 rekor sekaligus. Yaitu “Largest Torchlit Image Formed by People” dan “Largest Torhclit Parade”. Wiiiiii… pasti kereeeen.. 
Sumber: thehendrawan

FFG Bebaskan Ribuan Orang dari Narkoba, Alkohol, dan Rokok

FFG Bebaskan Ribuan Orang dari Narkoba, Alkohol, dan Rokok
Rabu, 18 November 2009 | 19:24 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Freedom Faithnet Global (FFG), sejak empat tahun terakhir berhasil membebaskan ribuan orang dari ketergantungan dengan narkoba, alkohol, dan rokok . Tidak hanya itu, mereka juga dibekali berbagai pelatihan untuk pengembangan dan potensi diri, kepemimpinan, motivasi, dan peoples skill.

Co-Founders FFG dari Indonesia, Onggy Hianata mengatakan hal itu kepada Kompas, seusai jumpa pers acara Annual Freedom Celebration, yang akan digelar tanggal 5-6 Desember 2009. "Tidak ada topik khusus perlatihan untuk membebaskan peserta dari ketergantungan narkoba, alkohol, dan rokok. Namun, hal itu merupakan dampak positif dari pelatihan tiga hari dua malam yang rutin digelar FFG," katanya, Rabu (18/11) di Jakarta.

FFG adalah komunitas yang tersebar di lebih dari 35 negara, terdiri dari orang-orang yang memiliki visi dan misi untuk kehidupan , memberikan ruang untuk tumbuh secara mental dan spiritual untuk masa depan yang lebih baik bagi pribadi, keluarga, golongan dan negaranya. Komunitas ini tidak mengenal perbedaan agama, ras, dan politik. Di Indonesia anggotanya ada sedikitnya 80.000, sedangkan di dunia yang tersebar di 35 negara ada sedikitnya satu juta orang.

Tentang Annual Freedom Celebration (AFC) 2009 yang merupakan acara tahunan FFG, panitia AFC 2009 Yamal mengatakan, FFG akan memecahkan Guinness World Records untuk pelepasan 10 ribu lentera ke angkasa. Sedikitnya 10 ribu anggota komunitas FFG dan undangan, akan hadir di Dome, Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara. "Dari luar negeri ada sedikitnya 1.000 peserta dari 35 negara ikut meraimaikan pemecahan rekor dunia, yang sebelumnya hanya 3000 orang, diciptakan tahun 2008 di Columbia," jelasnya.

Indah Puspitarini, panitia lainnya, menambahkan, AFC merupakan paduan education dan entertainment serta berbagai pelatihan untuk pengembangan dan potensi diri, kepemimpinan, motivasi, dan keahlian. Tema yang diusung dalam acara tersebut adalah Green Attitude , yang memiliki arti perubahan pola pikir untuk menjadi seorang agen perubahan.

"Dalam AFC 2009, lentera-lentera Kongming yang bertuliskan doa dan harapan akan pesan perdamaian dari setiap peserta untuk pribadi, keluarga, dan bangsa dinyalakan dan diterbangkan ke angkasa. Indonesia akan mencetak sejarah dunia," ujar Indah.   

Penulis: KOMPAS Yurnaldi
Editor: Edj

Sumber: news / nasional kompas 18 nov 2009

Prof. Onggy Hianata: Kalau Saya Bisa, Anda Juga Bisa

Prof. Onggy Hianata: Kalau Saya Bisa, Anda Juga Bisa


TARAKAN, Kalimantan Timur, pertengahan tahun 1974. Onggy, masa itu umurnya belum genap 12 tahun, terlibat perkelahian dengan warga setempat, teman main, serta rekan satu kelas di sekolah dasar dan juga satu kampung. Dia menang. Akan tetapi, yang sangat mengejutkan, sambil menangis, lawannya berteriak, "Kau pulang saja ke Hongkong sana, pulang…." teriaknya.


"Akhirnya saya tahu. Karena saya keturunan China, rekan tadi menyuruh saya pulang ke negara leluhur, Hongkong." Onggy merasa perlu mengungkapkan ini untuk menunjukkan, "… ternyata banyak persepsi keliru masih bertebaran dalam masyarakat, sebagaimana umpatan rekan tersebut. Hal itu dikarenakan keturunan China dipastikan berasal dari Hongkong, sedangkan saya lahir di Tarakan, makan mandi di tepi sungai, dan enggak bisa ngomong bahasa Mandarin satu kata pun...."

Di manakah awal kericuhannya?

Menurut Onggy, "… akibat pendidikan kurang, wawasan terbatas, maka kesalahan mudah terjadi, terutama menimpa generasi tua dari kedua belah pihak pada masa lalu. Kami yang warga keturunan dijejali nasihat, pribumi malas, sulit dipercaya, dan sebagainya. Sementara di sisi lain, orang China dikatakan serakah, mendewakan uang, dan lain-lainnya. Sikap sapu bersih semacam ini jelas keliru. Manusia terdiri dari pribadi, bisa mencerna pengalaman dan memahami kebenaran. Mereka bukan robot yang selalu sama dan sejenis." Tentang bekas lawannya, Onggy melukiskan, "Sekarang kami sudah lebih dari saudara. Setiap pulang kampung selalu bertemu dan sama-sama geli menertawakan kebodohan masa kecil…."
  

KEBODOHAN memang bencana yang harus diatasi. Sebagaimana kemiskinan yang sejak kecil menimpa Onggy. "Saya anak nomor delapan dari sembilan bersaudara. Ayah saya pegawai toko kelontong." Meskipun demikian, dia sangat bangga kepada Ong Tjoi Moy, ayahnya. "Sebelum meninggal (tahun 1981), Papa mengumpulkan semua anaknya, mewariskan pesan, jaga nama baik dan integritas."

Kedua pesan tersebut langsung menjadi kenyataan. "Ketika upacara penguburan, pelayat yang datang mengiringi jenazahnya melimpah ruah sampai ke tepi liang kubur. Seminggu sebelumnya, seorang cukong paling kaya dan banyak catatan kriminalnya juga meninggal dunia di Tarakan. Yang mengantar ke kuburan tidak lebih dari 20 orang, semua keluarga dekat. "Ini membuktikan, menanam kebaikan akan dipanen semasa kematian, begitu juga sebaliknya."

Nama baik dan integritas menjadi andalan Onggy ketika pada tahun 1983 ia merantau ke Surabaya untuk mengikuti pendidikan tinggi bahasa. Di sela-sela waktu kuliah, dia mencari uang untuk biaya hidup. "Aneka pekerjaan pernah saya jalani, mulai dari pedagang keliling buku sampai membikin kerupuk ubi, mulai dari berjualan lotre Porkas hingga berjualan jagung bakar di depan kampus, serta ikut bisnis pemasaran jaringan (multi level marketing)."

Bisnisnya selalu jatuh bangun, tidak lestari akibat situasi dan kondisi sering berubah. Sebagai juragan kerupuk ubi, misalnya, ketika pesanan kerupuk ubi sudah mulai banyak, ia ditipu rekannya. Sewaktu Porkas ramai, mendadak kebijakan berubah. "Porkas berhenti, saya kembali bangkrut…," katanya.

Sekalipun jatuh bangun, Onggy tetap maju dengan berusaha menjaga nama baik dan integritas. "Maka, peluang selalu terbuka sebab kedua pesan warisan Papa merupakan modal tak ternilai. Dalam dunia bisnis kepercayaan adalah nomor satu. Sekali Anda menipu, selamanya semua pintu tertutup sekaligus menutup kesempatan." Pedoman lain yang dia petik dari pengalamannya yang jatuh bangun adalah "forgive and forget, maafkan dan lupakan. Perjalanan hidup masih panjang, kalau selalu mengenang kegagalan, bagaimana berani menempuh masa depan?

TEKAD ini pula yang dia bawa ke Jakarta awal Januari 1998. Praktis tanpa bekal karena ia baru saja mengalami kebangkrutan. Bahkan, ia harus membawa istri (Chandra Dewi, asal Bali, yang dinikahinya tahun 1995) berikut bayi merah berumur satu bulan, Rich Onggy Jr.

"Orang China kuno percaya hoki, keberuntungan. Akan tetapi, saya yakin, bukan hoki yang menjadikan seseorang sukses, melainkan bagaimana kecermatan dalam menekuni peluang." Keyakinan tersebut harus dipupuk dengan catatan nama baik yang akan dijadikan pegangan oleh orang luar untuk menilai integritas kita. Pada diri Onggy, dalam situasi terpuruk di Jakarta, seorang bekas seniornya (up line) pada bisnis jaringan menghubunginya. Dari Swedia orang itu menawarkan peluang bisnis, yaitu berjualan koin emas.

"Pemasaran, meski konsepnya bagus, tanpa dukungan integritas dan bonafiditas pribadi tidak bakal jalan." Yakin kalau track record-nya selama ini tidak mengecewakan, Onggy dengan bersemangat kembali membangun bisnis pemasaran jaringan *********. Setelah tiga tahun di sana, pada dua tahun terakhir dengan jaringan 60.000 orang tersebar di 36 negara, Onggy berhasil meraih penghargaan top leader dengan penghasilan terbesar di dunia. Keberuntungannya telah bertolak belakang dengan ketika dia pertama kali ke Jakarta, empat tahun lalu, di tengah kebangkrutan.

"Impian semasa di kampung hampir semuanya kini sudah bisa saya raih. Menjadi kaya bukan kejahatan, asal dilakukan dengan jalan lurus, tidak menipu dan tidak menodai nama baik kita, sebagaimana pesan ayah." Selain masih tetap ikut bisnis jaringan, Onggy juga mengembangkan usaha pribadi di bidang pendidikan, Edunet International. "Saya ingat kata-kata Robert Kiyosaki, lebih baik hidup dengan punya pilihan. Bisa memilih pekerjaan, bukan dengan harus selalu bekerja. Maka, kalau saya sedang ingin bekerja, bekerja. Kalau enggan, tinggal di rumah, mengasuh anak dan istri." Kini keluarga muda tersebut sudah ditambah gadis kecil, Birdie Filadelfia.

KISAH suksesnya dalam bisnis pemasaran jaringan menjadikan Onggy sering diundang berceramah. Tidak hanya ke kota-kota di Indonesia, tetapi juga ke sejumlah negara tetangga. "Sesudah semakin menghayati, saya kemudian membuka usaha baru, dalam bidang pendidikan, sebagai motivator. Kalau saya bisa kaya, orang lain juga pasti bisa mencapainya"

Menurut keyakinan Onggy, peluang bisnis akan selalu ada. "Selain itu, setiap orang selalu punya potensi dan talenta. Sayangnya, kebanyakan kita sering tidak sadar dan bahkan melalaikannya."


Sebagai motivator laris dan berbicara dalam berbagai seminar, dia selalu menunjuk pada pengalaman pahit masa lalunya. Onggy Hianata berkata, "Sayangnya, banyak orang punya mindset (pola pikir) salah, dampaknya justru kontra produktif terhadap diri sendiri. Gagal adalah sebuah hal biasa. Namun, dari setiap kegagalan, minimal ada pelajaran berharga yang dapat dipetik, yaitu petunjuk menuju sebuah keberhasilan. Kalau saya bisa, mengapa Anda tak bersedia mengubah mindset dan ikut serta meraih sukses?" (Julius Pour)

Sumber: Toko Demak.

Berita Profile Onggy Hianata, Majalah Berita Indonesia

Tanpa Kegagalan Tidak Ada Kesuksesan, Majalah Berita Indonesia 7 April 2006


Harus menghadapi banyak kegagalan dulu, sebelum ia sukses menjadi seorang wiraswasta
andal seperti sekarang. Kini ia menjadi inspirasi bagi orang-orang yang ingin hidupnya lebih 
bernilai.

Sosoknya tenang dan kalem saat berbincang-bincang di sebuah kafe dengan Berita Indonesia.
Namun, jika sudah pernah menghadiri salah satu seminar yang diselenggarakannya, orang
akan melihat sisi dirinya yang lain di depan para peserta. Ia berbicara dengan penuh semangat
dan berapi-api, mengisahkan pengalaman hidupnya yang diawali kegagalan dan
membangkitkan motivasi peserta seminar dengan menunjuk dirinya yang kini sukses sebagai
contoh bahwa tanpa kejatuhan, seseorang tidak akan bangkit lebih tinggi.

Dialah Onggy Hianata, seorang inspirator yang sudah melanglang buana ke berbagai negara.
Pria kelahiran Tarakan Kalimantan Timur, 44 tahun yang lalu ini memang layak menjadi contoh
inspirasi bagi orang-orang yang merasa hidupnya gagal dan tak berarti. Lahir dalam keluarga
sederhana keturunan non-pri, Onggy tak pernah merasa dirinya berbeda.

“Saya lahir di Tarakan, makan, mandi di tepi sungai,” ujarnya. Ayahnya, Ong Tjoi Moy, hanya
seorang kepala administrasi dengan penghasilan yang tidak mencukupi. Namun demikian,
ayahnya tidak pernah mengeluh. Ini pula yang menjadikan Onggy mengidolakannya.

“Jujur, tegar, penuh perhatian pada keluarga, positif dan bertanggung jawab. Saya belajar
banyak darinya,” ujar Onggy. Sebelum meninggal pada tahun 1981, ayahnya mengumpulkan
semua anaknya dan memberikan pesan agar mereka selalu menjaga nama baik dan integritas.

Itulah yang dihayati Onggy hingga sekarang. Pada tahun 1983 ia merantau ke Surabaya untuk
mengikuti pendidikan tinggi bahasa. Di sela-sela waktu kuliah, dia mencari uang untuk biaya
hidup. Aneka pekerjaan pernah ia jalani, mulai dari pedagang keliling buku sampai membikin
kerupuk ubi, mulai dari berjualan lotre Porkas hingga berjualan jagung bakar di depan kampus,
serta ikut bisnis pemasaran jaringan.

Bisnisnya selalu jatuh bangun, akibat situasi dan kondisi sering berubah. Sebagai juragan
kerupuk ubi, misalnya, ketika pesanan kerupuk ubi sudah mulai banyak, ia ditipu rekannya.
Sekalipun jatuh bangun, Onggy tetap maju dengan berusaha menjaga nama baik dan
integritas. Dalam dunia bisnis, kepercayaan adalah nomor satu. Sekali menipu, selamanya
semua pintu tertutup sekaligus menutup kesempatan. Pedoman lain yang dia petik dari
pengalamannya yang pahit itu adalah forgive and forget, maafkan dan lupakan. Perjalanan
hidup masih panjang, kalau selalu mengenang kegagalan, bagaimana berani menempuh masa
depan.

Dengan tekad itu, dia pergi ke Jakarta awal Januari 1998. Praktis tanpa bekal karena
mengalami kebangkrutan. Ia harus pula membawa istrinya, Candra Dewi, yang dinikahinya
tahun 1995 dan putra pertamanya yang kala itu baru berumur satu bulan, Rich Onggy Jr.

Menghargai Hidup
Sebagai seorang praktisi di bidang pengembangan mental dan pribadi, Onggy punya
keprihatinan yang sangat besar terhadap berbagai persoalan yang dihadapi bangsa ini. Salah
satu yang menjadi perhatiannya adalah masalah korupsi yang seolah-olah dianggap telah
menjadi ‘budaya’ bangsa Indonesia.

Ia sendiri sesungguhnya tidak sependapat dengan anggapan korupsi sudah membudaya. “Itu
‘kan kata orang,” ujarnya. Kalau pun memang benar sudah menjadi budaya, bukan berarti
setiap orang harus mengikutinya agar dianggap tidak ketinggalan zaman.
Menurutnya, para koruptor itu adalah orang-orang yang tidak menghargai hidupnya. Filosofi
“Value Your Life” itu sebenarnya mendalam sekali, yakni bagaimana kita menghargai diri
sendiri, menghargai keluarga kita dan menghargai orang lain.

Jika para koruptor itu bertanya pada hati mereka yang terdalam, tentu mereka sendiri merasa
bersalah karena telah menghidupi keluarganya dengan uang haram.

Sebagai seorang inspirator, banyak filosofi dari berbagai tokoh yang menjadi sumber
inspirasinya. Tak ada tokoh tertentu, melainkan semua tokoh menjadi panutannya.

Ia mengagumi Gandhi karena kerendahan hatinya dan kepemimpinannya. Tokoh India itu
adalah seorang pemimpin sejati. Ia tidak pernah menggunakan kekerasan sebagai
kekuatannya. Integritasnya membuat namanya dihormati sepanjang zaman. Ia mengagumi
Kong Hu Cu, filsuf dari zaman Tiongkok kuno, yang ajarannya tentang kebaikan tak lekang
hingga sekarang. Ia juga meneladani tokoh-tokoh agama seperti Nabi Isa, Nabi Muhammad,
bahkan Buddha Gautama. Baginya, keteladanan itu tidak melihat agama.

Banyak suri tauladan yang bisa dipetik dari semua tokoh-tokoh agama itu. “Janganlah
berpandangan fanatik dan sempit,” ujarnya.

Onggy melihat berbagai konflik yang terjadi di tanah air akibat pandangan sempit itu.
Menurutnya, jika seorang pemimpin berpandangan sempit, akan membuat pengikutnya menjadi
radikal.

Kalau ada pertikaian yang membawa-bawa agama, menurutnya, itu bukan masalah agamanya
melainkan karena oknumnya. Jadi oknumnyalah yang harus bertanggung jawab. Pandangan
sempit juga seringkali berlaku bagi ras dan warna kulit. Ada pertentangan antara pribumi dan
non-pribumi, bahkan antar suku pribumi sendiri.

Berbagi Kesuksesan
Mengalami berbagai kegagalan hingga sukses seperti sekarang membuat anak kedelapan dari
sembilan bersaudara ini menjadi inspirasi bagi teman-temannya. Mulailah ia sering diundang
berbicara di berbagai kota di Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri untuk membagikan
pengalamannya. Menginspirasi banyak orang agar tidak mudah menyerah menghadapi
kegagalan. Ia kemudian dikenal sebagai seorang ‘inspirator’. Istilah yang lebih disenanginya
ketimbang ‘motivator’. Sebab menurut Onggy, jika seseorang terinspirasi maka otomatis ia juga
termotivasi.Onggy akhirnya merasa terpanggil untuk menularkan kesuksesannya kepada
sebanyak mungkin orang yang merasa hidupnya tak berarti karena ditimpa banyak kegagalan
seperti dirinya dulu. Ia bersama beberapa temannya kemudian menggagas dan mendirikan
Edunet International pada bulan Juli 2002. Sebuah lembaga yang bergerak di bidang
pengembangan dan pembentukan mental.

Melalui Edunet, ia ingin memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat luas. Seperti
yang diungkapkannya kepada Berita Indonesia, ia belajar dari perjalanan hidup yang penuh
kegagalan, namun mensyukuri hal itu.

“Nah, saya pikir kalau saya punya sesuatu yang bisa menginspirasi orang lain, kenapa saya
harus memegangnya sendiri,” ujarnya.

Maka, Edunet yang diambil dari kata education network itu ibarat sebuah suplemen setelah
pendidikan formal. “Pokoknya, bagaimana saya bisa membantu banyak orang,” tegasnya. Dan
salah satu filosofi Edunet itu adalah “Value Your Life”.

Sebagai Managing Director Edunet, Onggy menyelenggarakan seminar-seminar dan berbagai
pelatihan motivasi. Ia menyusun program-program yang membangkitkan semangat hidup bagi
peserta pelatihannya yang disebut “A Life Changing Bootcamp” itu.

Perubahan positif pun dirasakan para pesertanya. Perubahan itu sangat beragam, ada yang
terlepas dari ketergantungan narkoba, minuman keras, kopi maupun pornografi, menghentikan
kebiasaan selingkuh, lebih percaya diri, rajin beribadah dan mengharmoniskan kembali rumah
tangga. Bahkan, ada yang bisa terbebas dari traumanya.

“Kita telah membayar harga yang mahal dari suatu kegagalan. Jika kita tidak belajar darinya
maka akan lebih jelek lagi dari kegagalan itu sendiri. Setiap kegagalan minimal pasti ada satu
pelajaran berharga yang harus dipetik,” katanya dengan bijak. RH, AM,WS (Berita Indonesia
11)***

Biodata

Nama lengkap : Onggy Hianata
Tempat/Tgl lahir : Tarakan, 6 Maret 1962
Isteri : Candra Dewi
Anak : Rich Onggy Jr., Birdie, Evander

Pendidikan formal : S1 Bahasa, STIBA Surabaya

Aktivitas:
- Managing Director PT Edunet International
- Pengusaha
- Pembicara (inspirator) di berbagai seminar pengembangan pribadi, di dalam dan luar negeri.

Sumber: Berita Profil Majalah Berita Indonesia 7 April 2006

FFG: Mengembangkan kualitas dan berbagi nilai positif

FREEDOM FAITHNET GLOBAL: Wealty Cell, Komunitas FFG, Bootcamp, D&A Nite, dan FFG Berbagi Kasih
oleh: Herry Prasetyo | Selasa, 20 Desember 2011 | 11:05 WIB


Sebuah ruangan di lantai lima Citywalk Sudirman, Jakarta, begitu gegap gempita, Kamis (15/12) malam lalu. Lebih dari 700 orang berkumpul. Dengan penuh antusias dan gembira, mereka bersorak riang dan berjoget diiringi dentuman musik nan rancak.
Jangan keburu membayangkan ratusan orang itu tengah dugem di sebuah diskotek. Sorak-sorai dan tarian malam itu sebetulnya adalah acara pembuka untuk membangkitkan semangat orang-orang tersebut. Dan, memang betul. Meski mulanya tampak letih selepas bekerja seharian, mereka menjadi kembali bersemangat.

Begitulah cara Freedom Faithnet Global (FFG) memulai kegiatannya. Acara malam itu yang juga dihadiri anggota komunitas ini dari sejumlah negara, merupakan pertemuan rutin bagi anggota yang digelar tiap Kamis malam. Tak cuma di Jakarta, acara yang disebut Welty Cell ini juga diadakan serentak di kota-kota lain di seluruh Indonesia. Termasuk di beberapa kota di luar negeri.
Welty Cell adalah salah satu kegiatan rutin FFG. Dalam acara ini, mereka tak sekadar berkumpul. Lebih dari itu, acara tersebut merupakan ajang berbagai pengalaman hidup, sekaligus menjadi kesempatan bagi anggota komunitas untuk belajar berbagai hal, mulai dari motivasi diri, kepemimpinan, hingga kewirausahaan.

Pengembangan kualitas manusia memang menjadi tujuan utama FFG. Komunitas ini didirikan oleh Onggy Hianata, W.S. Yong, dan Mystere Teh. Dua nama terakhir merupakan motivator asal Malaysia.
Menurut Onggy, manusia merupakan aset paling berharga, baik bagi perusahaan, lingkungan, maupun negara. Jika setiap orang bisa meningkatkan kualitas hidupnya, lingkungan di sekitarnya turut memiliki kualitas yang tinggi. Pekerjaan untuk membangun manusia berkualitas bukanlah hal mudah. Karena itulah, ia terinspirasi membangun FFG.
Komunitas ini pun menjadi semacam sekolah informal bagi para anggota. Berbeda dengan sekolah formal yang lebih menekankan pada intelegensi, Onggy bilang, sekolah informal ini lebih menekankan pada aspek kecerdasan emosional. “Orang dengan IQ tinggi tanpa kecerdasan emosional yang tinggi tentu akan gagal di masyarakat,” ujar Onggy.

Onggy mulai merintis komunitas ini sejak sepuluh tahun lalu. Waktu itu, namanya cuma Faithnet. Namun, sejak pertengahan 2009, ia merangkul Freedom International untuk bergabung. Mulai saat itu, nama komunitas itu pun menjadi Freedom Faithnet Global.
Perkembangan komunitas ini bisa dibilang luar biasa. Kini, anggota yang terdaftar di FFG mencapai lebih dari 100.000 orang. Memang, anggota yang aktif paling-paling hanya sekitar 5.000 hingga 10.000 orang. Tetapi, jumlah sebanyak itu tentu cukup mengesankan.

Tak cuma itu, komunitas ini telah melebarkan sayap hingga ke 50 negara di lima benua. Dari Asia, sebut saja, Singapura, Malaysia, Filipina, Vietnam, Hong Kong, Arab Saudi, dan Iran. Dari benua Afrika, ada Kamerun, Afrika Selatan, Pantai Gading, Ghana, serta Kongo.
Anggota yang berasal dari Eropa juga tak sedikit. Mereka berasal dari Jerman, Inggris, Belanda, dan Austria. Lalu, ada juga anggota dari Australia dan Brasil di benua Amerika. “Jumlah anggota di seluruh dunia lebih dari satu juta orang,” klaim Yulianny, aktivis FFG.

Anggota dari luar negeri pun tak sekadar mengikuti kegiatan di negara mereka masing-masing. Mereka juga antusias datang ke Indonesia untuk mengikuti acara FFG yang bertajuk Life Changing Bootcamp.


Inisiasi anggota

Bootcamp termasuk kegiatan inti FFG. Acara ini menjadi semacam inisiasi bagi mereka yang mau masuk menjadi anggota komunitas. Kegiatan yang sudah dimulai sejak sekitar delapan tahun lalu ini rutin digelar setiap dua bulan sekali di kawasan Puncak, Bogor.
Tema acara bootcamp adalah Value Your Life. Pemilihan tema ini tentu bukan tanpa alasan. Onggy menjelaskan, setiap orang pada dasarnya mencintai kedamaian dan peduli kepada orang lain. Cuma, karena berbagai kepentingan baik bisnis maupun politik, sikap dasar tersebut seringkali hilang.

Dengan Life Changing Bootcamp, Onggy menuturkan, orang diajak untuk berubah dan kembali peduli terhadap sesama. Dengan metode simulasi selama tiga hari, peserta digiring untuk membongkar berbagai kepentingan yang selama ini menjadi beban hidupnya. “Mengubah cara pandang terhadap hidup menjadi individu yang tangguh,” tuturnya.
Yulianny mengisahkan, banyak anggota yang mengikuti kegiatan bootcamp benar-benar mengalami berbagai perubahan hidup. Kebiasaan-kebiasaan buruk pun menghilang selepas acara tersebut. “Seperti merokok, minum-minuman keras, ataupun trauma-trauma tertentu hilang,” ungkap dia.

Yulianny menganalogikan bootcamp seperti sebuah komputer yang direset ulang. Anggota komunitas yang mengikuti kegiatan ini akhirnya bisa menemukan potensi mereka yang sebenarnya. Bandar dan pecandu narkoba pun berhenti memakai barang haram itu setelah mengikuti bootcamp.
Memang, Onggy mengakui, tak semua orang merasakan manfaat yang sama. Ada juga yang tak mengalami perubahan apa pun selepas mengikuti acara tersebut. Tergantung masing-masing peserta. Sebab, perubahan dan nilai positif bisa diperoleh jika datang dengan pikiran terbuka. “Namun, kegiatan ini bukan tempat mesin cuci otak,” tegas Onggy.

Perubahan paska mengikuti bootcamp juga dirasakan Yamal Hasmanan. Presiden direktur sebuah perusahaan yang bergerak di bidang properti ini menjadi anggota FFG sejak pertengahan 2009 lalu. “Ibarat mobil, saya seperti melakukan reengine dan siap untuk melaju di sirkuit apa pun,” paparnya.
Salah satu perubahan kecil yang dialami Yamal adalah lenyapnya kebiasaan merokok. Padahal, ia termasuk perokok aktif selama 25 tahun. Baik di mobil, di rumah, maupun di kantor, dia tak bisa meninggalkan kebiasaan tersebut.
Setelah mengikuti bootcamp selama tiga hari, Yamal merasa harus berubah. Dan, perubahan paling mudah yang bisa dilakukannya adalah berhenti merokok. Padahal, sebelumnya, berhenti merokok ia anggap sebagai hal yang paling sulit untuk dilakukan.

Tentu saja, perubahan hidup Yamal tak cuma soal rokok. Dia mengaku, banyak hal positif yang diperolehnya. Menjadi lebih sabar, misalnya. Padahal sebelumnya, Yamal termasuk orang yang arogan dan tak sabaran. Ia pun merasa makin mesra dengan keluarganya.
Sebagai orang nomor satu di perusahaannya, Yamal juga sebelumnya harus menjaga jarak dan citra di depan para karyawannya. Kini, ia selalu tersenyum dan menyapa semua karyawan, dari satpam hingga office boy. “Karyawan saya sekarang menjuluki saya funky director,” katanya bangga.

Bagi anggota FFG, perubahan ke arah yang lebih baik tidak hanya dinikmati sendiri saja. Bagi komunitas ini, nilai-nilai positif yang mereka dapat harus disebarkan kepada sesama, baik di lingkungan keluarga, kerja, maupun sosial.
Inilah yang dirasakan Sudarmono Djoko Nugroho yang menjadi anggota FFG sejak pertengahan 2008 lalu. Mulanya, hanya istrinya, Ary Hellya, yang ikut FFG. Ia sendiri tak tertarik dengan kegiatan sang istri. “Saya juga semula tidak mendukung kegiatan tersebut karena kesannya cuma menghabiskan waktu,” ungkapnya.


Berbagi kasih

Namun, suatu ketika, Sudarmono dipaksa untuk mengikuti sebuah kegiatan FFG yang dikenal dengan nama D&A Nite. Acara ini merupakan seminar yang diadakan tiap tiga bulan sekali. Tak jauh dengan Welty Cell, kegiatan ini juga berisi mengenai pengembangan diri, kepemimpinan, komunikasi, dan kewirausahaan.
Nah, saat mengikuti acara tersebut, Sudarmono mendengarkan testimoni dari salah seorang anggota. Kisah yang memilukan itu ternyata mampu menyentuh kebekuan hati Sudarmono selama ini. Tanpa sadar, ia pun menangis.
Padahal, lama sudah Sudarmono tak bisa menangis. Bahkan, saat anaknya meninggal dunia sekali pun, dia tak menitikkan air mata. Kematian, bagi Sudarmono, adalah sebuah takdir yang tak perlu ditangisi. “Namun, malam itu, saya menangis dan merasa hidup saya ternyata masih begitu beruntung,” aku Sudarmono.

Peristiwa malam itu benar-benar mengubah pria yang menduduki jabatan vice president business development sebuah perusahaan kontraktor minyak dan gas asing ini. Sejak itu, Sudarmono bergiat di komunitas tersebut dan aktif mengajak teman-teman dan koleganya bergabung.
Tak cuma sampai di situ. Sudarmono pun menularkan nilai-nilai positif yang ia peroleh kepada orang-orang di sekitarnya. Sebab itu, ruang kantornya selalu terbuka untuk siapa pun yang memiliki masalah. Ia juga menjadi semakin banyak membantu orang lain. “Bagi saya, kebahagiaan adalah jika kita bermanfaat buat lingkungannya,” ujar Sudarmono.

Salah satu kegiatan nyata komunitas ini lainnya adalah FFG Berbagi Kasih yang diadakan setiap tiga bulan sekali. Kegiatan ini serupa bakti sosial untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, seperti panti asuhan maupun panti jompo. “Bukan cuma membantu materi, tapi juga mengajak mereka ngobrol,” imbuh Onggy.
Raoul Rubben, salah satu anggota FFG asal Kamerun, mengakui manfaat besar yang ia peroleh dari komunitas ini. FFG sudah memberikan banyak perubahan yang berarti bagi diri dan hidupnya. Karena itu, “Saya berharap sekali, bendera FFG bisa berkibar di seluruh Afrika,” ujar pria yang berprofesi sebagai dokter ini.

Sumber Mingguan KONTAN, Edisi 19 - 25 Desember 2011

Sabtu, 15 Februari 2014

Talk Show Mr. Onggy Hianata membahas Bootcamp

Talk Show 24 November 2005, The Breakfast Club MetroTV dengan Mr. Onggy Hianata membahas Training Life Changing Bootcamp "Value Your Life". Satu program dari FFG untuk pemberdayaan dan pengembangan potensi diri dari masing-masing pribadi, sehingga secara pribadi sadar bahwa hidup indah dan masih banyak hal yang bisa dilakukan lebih baik, dampak keseluruhan dari training ini membuat sadar bahwa hidup lebih berharga tanpa merokok, narkoba, dan alkohol serta menjadi lebih semangat dalam hidup, bisnis, hubungan keluarga lebih harmonis. Perubahan-perubahan ini dirasakan lahir menjadi manusia yang baru

Video FFG Value Your Life-01


Video FFG Value Your Life-02


Video FFG Value Your Life-03

Kamis, 13 Februari 2014

Pemenang dan Pecundang dalam Diri Anda

Sungguh ironis. Pecundang berkeluh kesah tentang keamanan serta jaminan-dan akhirnya terjebak dalam karier serta kehidupan yang tidak pernah benar-benar aman dan terjamin. Apa amannya bekerja empat puluh jam seminggu untuk perusahaan yang mungkin akan memecat Anda dalam beberapa tahun ke depan? Atau mempercayakan penghasilan Anda yang tidak seberapa ke rencana dana pensiun yang terus-menerus dihisap oleh reksa dana yang tenggelam.

Dalam diri kita ada si pemenang dan si pecundang, si kaya dan si miskin, yang mau bekerja dan yang hanya berleha-leha. Itulah pertempurannya. Alasan Anda ingin bergabung dengan perusahaan pemasaran jaringan adalah karena yang disebut terakhir ini akan mendukung si kaya dalam diri Anda untuk berdiri dan masuk hitungan. Teman pecundang ingin Anda tetap bermalas-malasan di sofa, mereka ingin Anda main aman dan bekerja empat puluh jam seminggu, karena dengan begitu Anda tidak menantang mereka untuk melakukan sesuatu yang berbeda. 
Ini bukan sponsor pemasaran jaringan Anda. Tim pemasaran jaringan ingin melihat Anda berprestasi, melangkah keluar dari apa yang biasa Anda lakukan, melampaui sejarah, dan menjadi Anda yang luar biasa, lebih hebat, bukan tetap menjadi Anda yang biasa-biasa saja.

Mudah sekali mengatakan, "Saya tidak mampu membayarnya,"  atau "Harga terlalu mahal," atau, "Saya hanya mau untung; saya tidak mau bekerja keras atau mengambil resiko sebesar itu." Si pecundang sedang berbicara.

Anda tidak perlu merasa sedih dengan hal itu Kita semua punya. Saya punya satu, dan sering kali dia yang menang-setidaknya selama sejumlah waktu singkat. Setiap pagi saya mengambil keputusan itu: Siapa yang bangun pagi ini, saya kaya atau saya miskin? Pemenang atau pecundang? Itulah pertempuran kami.

Bahkan, kita punya banyak sekali karakter di dalam diri kita, suatu spektrum luas tentang akan jadi siapa kita nanti. 
Saya ingin menjadi orang dengan kehidupan rumah tangga yang bahagia, yang bisa bersumbangsih bagi planet ini, dan merdeka secara spiritual.

Setiap kali kita membiarkan rasa takut, ragu, atau rendah diri menang, si pecundang tampil dan mendominasi. Belajar berbagi visi Anda dan membawakan cerita yang kuat serta persuasif adalah belajar cara mengalahkan pecundang dalam diri Anda dan membiarkan pemenang meluncur ke permukaan. 
Mempelajari cara membawakan cerita yang kuat adalah mempelajari cara untuk tampil sebagai pemenang. 

Sebagian besar orang tidak punya kemampuan untuk terus berjalan, menghadapi kekecewaan, dan tidak kehilangan arah yang mereka tuju. Intinya, mereka tidak terlatih dalam keterampilan itu. Akan tetapi, keterampilan itu sungguh penting. Itulah keterapilan sejati seseorang yang telah menguasai kuadran B. Itulah pemikiran ala wirausaha-dan satu atribut terpenting yang bisa Anda pelajari dari membangun bisnis pemasaran jaringan Anda sendiri.

Mendongkrak kepercayaan diri saya lebih penting daripada gaji. Membangun kembali rasa percaya diri dan harga diri itu tak ternilai harganya. Semua itu membantu saya memperoleh jutaan dolar. Untuk itu, saya selalu berterima kasih kepada Xerox Corporation dan semua staf yang membantu saya mengalahkan hantu, keraguan, serta ketakutan saya. Saat ini saya sangat merekomendasikan pemasaran jaringan karena industri ini menawarkan kesempatan yang sama untuk memperkuat dan membangun kembali kepercayaan diri Anda seperti yang Xerox tawarkan kepada saya.

Pemasaran jaringan memberi Anda kesempatan untuk menghadapi, melawan, dan mengalahkan rasa takut Anda, serta membawa keluar pemenang dalam diri Anda. 

Jangan salah paham-hanya karena Anda sudah bergabung dengan perusahaan pemasaran jaringan dan mulai membangun bisnis sendiri bukan berarti Anda sudah benar-benar bebas dari sang pecundang. Butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kebebasan sejati Anda. Di Amerika sudah ada pembicaraan tentang kebebasan. Akan tetapi, Anda tidak benar-benar memiliki kebebasan sebelum meperoleh kebebasan keuangan. Dan butuh waktu untuk meraihnya.

Saya lahir tanpa harta, dan saya memperoleh serta kehilangan kekayaan beberapa kali di sepanjang perjalanan, jadi saya tahu seperti apa rasanya kehilangan segalanya: Pada masa sulit, pecundang bisa dengan mudah mengambil kendali. Akan datang saat-saat Anda merasa diuji: saat teman-teman berkata kepada Anda, "Saya bilang juga apa," dan anggota keluarga Anda diam-diam berbisik di telinga Anda, "Tidakkah lebih baik kauarahkan tenaga ke pekerjaan kecilmu dan melupakan pemasaran jaringan?"

Saya jamin akan datang saat-saat seperti itu sehingga Anda sangat tergoda membiarkan si pecundang mengambil alih. Jangan melakukannya.

Jadilah pemenang!

Dari buku karangan Robert T. Kiyosaki

Banyak orang tidak memahami nilai pemasaran jaringan

Tak heran banyak orang tidak memahami nilai pemasaran jaringan: Banyak yang benar-benar terlibat di industri itu sendiri tak sepenuhnya memahami apa yang ada di tangan mereka.

Saat orang menghadiri presentasi pemasaran jaringan, kerap kali pertanyaan utama mereka adalah, "Jika saya bergabung dengan bisnis ini, berapa penghasilan yang bisa saya dapatkan?" Tak mengherankan saat Anda menyimak orang mempromosikan pemasaran jaringan mereka, itulah tepatnya yang mereka bicarakan: seberapa besar penghasilan Anda setiap bulan. 

Alasan orang ingin mengetahui berapa besar penghasilan mereka setiap bulan adalah mereka berpikir di kuadran E atau S. Bekerja satu jam, dapat satu dolar; bekerja dua jam, dapat dua dolar. Semua tergantung Anda, yang artinya Anda tak pernah berhenti. Seperti saya katakan, ini jebakan. Umumnya orang secara naluriah sudah mengetahuinya, tapi berasumsi cara melepaskan diri dari jebakan itu adalah dengan memperoleh lebih banyak uang. Akan tetapi, memperoleh penghasilan lebih banyak tidak mengubah fakta bahwa Anda terjebak pada penghasilan Anda. Bahkan sering kali, penghasilan lebih besar hanya makin mempererat simpul.

Kuadran B dan I bukanlah tentang memperoleh penghasilan lebih banyak; kuadran B dan I adalah tentang memiliki aset yang mendatangkan penghasilan.

Dari buku karangan Robert T. Kiyosaki

Keindahan bisnis pada abad ke-21

Wirausaha menentukan sendiri nasib mereka. Anda membuat segala sesuatu terwujud, yang artinya Anda tidak boleh menyalahkan siapa pun atau apa pun selain diri Anda.

Salah satu keindahan bisnis pada abad ke-21 adalah semua pondasi sudah disiapkan untuk Anda--dan Anda harus mencari pemimpin berpengalaman yang berkomitmen terhadap kesuksesan Anda untuk membimbing Anda.

Namun, jangan salah: Jika ingin kesuksesan terjadi pada Anda, Anda harus menjadi orang yang membuatnya terjadi. Dan supaya itu terjadi, Anda perlu pola pikir seorang wirausaha. Jika Anda tidak memilikinya, sebagus apa pun bisnis atau sehebat apa pun guru Anda, Anda akan kesulitan meraihnya.

Dari buku Robert T. Kiyosaki

Derita orang yang bekerja sendiri dan pengusaha kecil

Dua kuadran yang menimbulkan kebingungan adalah kuadran S dan B.
Saya sering mendapat pertanyaan, "Apa bedanya orang yang bekerja
sendiri atau pengusaha kecil dengan seorang B atau pengusaha besar?
Perbedaannya mudah dijelaskan.

Jawaban saya adalah, "Seorang B atau pengusaha besar dapat
meninggalkan usahanya selama setahun atau lebih dan ketika kembali
mendapati usahanya semakin lancar bahkan semakin menguntungkan.
Orang yang bekerja sendiri atau pengusaha kecil sering kali tidak
bisa meninggalkan pekerjaan atau usahanya sama sekali. Dalam banyak
hal, kalau orang yang bekerja sendiri atau pengusaha kecil berhenti
bekerja, penghasilannya juga terhenti."

Dan itulah perbedaan umum antara kuadran S dan B. Ketika
orang berkata, "Saya akan keluar dari pekerjaan saya dan menjalankan
bisnis saya sendiri," kebanyakan dari mereka pindah dari kuadran E
ke S, bukan dari kuadran E ke B. Salah satu sebab 9 dari 10 usaha
kecil gagal adalah karena kuadran S merupakan kuadran kerja sangat
keras. Banyak usaha kecil gagal karena kelelahan finansial atau
kelelahan fisik... atau keduanya. Kuadran S adalah tempat di mana
pengusaha kecil mendapat tekanan dari pelanggan, pemerintah, 
karyawan, dan keluarga. Sulit melakukan banyak pekerjaan produktif
bila ada banyak orang yang menuntut dari anda pada waktu yang
bersamaan.

Pengusaha kecil tidak punya waktu luang karena jika berleha-leha, usaha
tidak mendatangkan pemasukan. Dengan cara yang sangat nyata, S adalah
singkatan untuk slavery (perbudakan): Bukan pemilik usaha; namun usaha
itulah yang memiliki mereka
.

dari buku Robert T. Kiyosaki

Apakah CASHFLOW Quadrant itu?

Buku kedua saya dalam seri Rich Dad adalah Rich Dad's CASHFLOW
Quadrant. Banyak orang mengatakan bahwa itulah buku saya
yang terpenting karena sangat membuka mata. Saya menulis buku
itu untuk siapa pun yang siap berubah dalam hidup... perubahan
yang jauh lebih besar daripada sekadar berpindah-pindah kerja.


Cara mengetahui anda berada di kuadran mana ditentukan dari
kuadran mana uang anda bersumber. Dengan kata lain, kalau anda
menerima penghasilan dari sebuah pekerjaan dan anda menerima
gaji tetap dari perusahaan atau bisnis yang bukan milik anda, maka
uang anda mengalir keluar dari kuadran E. Seseorang bisa saja
adalah penjaga gedung atau direktur utama perusahaan dan adalah
karyawan. Orang-orang ini mungkin memikirkan dan mengucapkan
kata-kata seperti, "Saya mencari pekerjaan yang aman dan terjamin
dengan tunjangan-tunjangan." Atau kata-kata seperti, "Berapa yang
kita peroleh untuk kerja lembur?" Atau "Berapa banyak cuti dibayar
yang kita punyai?"
Diagram di bawah ini adalah Cashflow Quadrant ayah kaya saya.



E singkatan dari "employee" (karyawan).
S singkatan dari "self-employed" (orang yang bekerja sendiri) atau
"small business owner" (pengusaha kecil)
B singkatan dari "business owner" (pengusaha)
I singkatan dari "investor" (pemodal)

Kalau anda hidup dari komisi atau menerima uang dari pekerjaan
yang dihitung per jamnya, maka anda mungkin berada dalam kuadran
S. Kebanyakan wiraniaga yang mendapat komisi langsung, seperti
agen real estat, adalah dari kuadran S. Orang-orang ini mungkin
terdengar mengucapkan kata-kata seperti, "Komisi saya biasanya 6%
dari harga beli total." Kuadran S bisa juga termasuk para profesional
seperti pengacara dan dokter. Orang-orang yang menetapkan bayaran
berdasarkan jam, umumnya dari kuadran S. Mereka mungkin berkata,
"Tarif saya $50 per jam." Atau mereka mungkin berkata, "Honor
saya adalah $1.000 untuk pekerjaan itu." Kuadran S juga termasuk
sebagian besar pengusaha kecil, seperti pemilik restoran, bisnis keluarga,
konsultan, orang-orang yang menjual jasa seperti pembersih
halaman dan rumah. Mereka sering kali adalah orang-orang yang
kuat dan ulet yang senang mengerjakan segala sesuatunya sendiri.
Mereka sering memberi nasihat, "Jangan pernah bekerja untuk orang
lain. Anda harus bekerja untuk diri sendiri." Atau, "Kalau anda
ingin sesuatu dikerjakan dengan benar, kerjakanlah sendiri."

Kalau penghasilan anda berasal dari bisnis yang anda tidak perlu
terlibat, maka anda berada di kuadran B. Kalau penghasilan anda
berasal dari investasi, maka anda berada di kuadran I. Kalau penghasilan
anda berasal dari rencana pensiun perusahaan atau pemerintah,
maka kemungkinannya adalah penghasilan itu dari kuadran E.
Mungkin juga seseorang menerima penghasilan lebih dari satu kuadran.
Sebagai contoh, istri saya dan saya menerima penghasilan dari
keempat kuadran... namun sebagian besar penghasilan kami berasal
dari investasi... jadi kami mengatakan bahwa kami beroperasi dari
kuadran I.

dari buku Robert T. Kiyosaki

Rabu, 12 Februari 2014

Bukan sekadar berganti pekerjaan

Berapa kali anda pernah mendengar orang mengatakan sebagian dari
pernyataan berikut?
1. "Saya berharap dapat keluar dari pekerjaan saya."
2. "Saya capek pindah-pindah kerja."
3. "Saya ingin memperoleh uang lebih banyak, tetapi saya tidak sanggup
untuk keluar dan memulai dari awal lagi di perusahaan baru.
Dan saya tidak mau sekolah lagi untuk mempelajari profesi baru."
4. "Setiap kali gaji saya naik, sebagian besar kenaikannya dihabiskan
oleh pajak."
5. "Saya bekerja keras, tetapi satu-satunya orang yang menjadi kaya
adalah pemilik perusahaan."
6. "Saya bekerja keras, tetapi saya tidak maju-maju secara finansial.
Saya sebaiknya mulai memikirkan untuk pensiun."
7. "Saya takut teknologi atau karyawan yang lebih muda akan membuat
saya tidak terpakai lagi."
8. "Saya tidak bisa bekerja keras terus seperti ini. Saya menjadi terlalu
tua untuk itu."
9. "Saya belajar di fakultas kedokteran gigi untuk menjadi dokter
gigi, tetapi saya tidak mau lagi menjadi dokter gigi."
10. "Saya ingin melakukan sesuatu yang berbeda dan bertemu orang-orang
baru. Saya capek membuang-buang waktu, berkumpul
dengan orang-orang yang tidak memiliki ambisi dan yang pergi
ke mana-mana. Saya capek menghabiskan waktu dengan orang
yang cuma bekerja secukupnya... supaya mereka tidak dipecat,
dan saya juga capek bekerja di perusahaan yang membayar kita
sekadar cukup... supaya kita tidak keluar."

Inilah ucapan-ucapan yang dilontarkan oleh orang yang terperangkap
dalam salah satu kuadran dari Cashflow Quadrant. Inilah
komentar-komentar yang sering disampaikan oleh orang yang ingin
berpindah kuadran. Mungkin sudah saatnya bagi mereka untuk
bergerak maju.

dari buku Robert T. Kiyosaki